Solopos.com, SOLO – Gempa melanda wilayah tenggara Filipina, Sabtu (2912/2018) pukul 10.39.12 WIB. Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) menyebut gempa kuat dengan magnitudo 7,1 tersebut tidak berpotensi tsunami di Indonesia.
Berdasarkan rilis yang diunggah di situs resmi BMKG, Sabtu, episenter terletak pada koordinat 5,85 LU dan 126,81 BT tepatnya di laut pada jarak 201 km arah timurlaut Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara pada kedalaman 69 Km.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Ditinjau lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya tampak gempa ini dipicu oleh aktivitas subduksi Lempeng Laut Filipina yang menunjam ke bawah Pulau Mindanao, Filipina.
Gempa ini dirasakan di Provinsi Davao Oriental dan Davao Ocidental, Filipina dalam skala intensitas V MMI. Gempa ini juga dilaporkan masyrakat dirasakan di wilayah Indonesia seperti di Melonguane Kep. Talaud dalam skala intensitas IV MMI, Tahuna, Kep. Sangihe intensitas III-IV MMI, Siau Sitaro, Tobelo, Morotai intensitas III MMI, sedangkan Manado, Ternate, Jailolo intensitas II MMI.
BMKG mengimbau masyarakat Kepulauan Sangihe dan Talaud tetap tenang dan tidak terpancing isu yang tidak bertanggungjawab, karena gempa ini tidak berpotensi tsunami di wilayah Indonesia.