SOLOPOS.COM - Ketua TP PKK Solo, Selvi Ananda, mengajak pasangan usia subur rentan untuk menjalani program KB di Kelurahan Keprabon, Banjarsari, Solo, Selasa (13/4/2021). (Solopos/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO — Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga atau TP PKK Kota Solo Selvi Ananda blusukan ke Keprabon, Banjarsari, Solo, Selasa (13/4/2021).

Dalam kesempatan itu, Selvi mendatangi dan mengajak pasangan usia subur atau PUS untuk ikut program keluarga berencana (KB). Program KB sangat penting untuk menekan angka kematian pada ibu melahirkan terutama di usia rentan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Data yang diperoleh Solopos.com, sebanyak 663 PUS menjadi akseptor baru KB sejak awal tahun sampai Selasa (13/4/2021). Selvi Ananda mendorong PUS Kota Solo untuk ikut program KB.

Baca Juga: Hari Pertama Ramadan, Kawasan Manahan Solo Ramai Pedagang dan Pembeli Takjil

Ekspedisi Mudik 2024

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Solo, Purwanti, target PUS mengikuti program KB sekitar 10.370 pasangan selama 2020. Mereka merupakan PUS belum KB yang tidak ingin punya anak lagi dan PUS belum KB ingin anak tunda.

“Mayoritas akseptor memakai alat kontrasepsi implan, IUD [intrauterine device], dan suntik. Ada keluarga yang menolak program KB karena kepercayaan dan kondisi anak,” katanya kepada Solopos.com, Selasa (13/4/2021).

Mengurangi Angka Kematian Ibu

Purwanti mendorong masyarakat menjalani program KB dengan mengunjungi akseptor yang telah melakukan metode operasi wanita (MOW), metode operasi pria (MOP), dan PUS yang belum berKB.

Baca juga: Sempat Viral Di Medsos, Sopir BST Solo Kena Tegur Karena Masuk Jalur Berlawanan

Menurutnya, ada PUS yang berusia 35 tahun telah memiliki empat anak yang belum mau ber-KB di Kelurahan Keprabon, Banjarsari, Solo. Penyuluh KB mendatangi PUS di Keprabon, Solo, itu bersama Selvi Ananda pada Selasa pagi.

Berdasarkan pantauan Solopos.com, Selvi Ananda datang ke rumah warga yang selesai MOP akhir pekan lalu. Selvi juga mengajak warga yang tidak mau ber-KB agar mulai menjadi akseptor.

Baca Juga: 30.000-An Vial Vaksin Covid-19 Diterima DKK Solo, Tak Satu Pun Dari Astrazeneca 

Ia menjelaskan pentingnya KB bagi keluarga. “Kami mendukung program untuk mengurangi angka kematian pada ibu. Ada tiga orang ibu yang meninggal pada tahun lalu karena faktor usia mengandung lebih dari 35 tahun,” kata Selvi.

Ketua TP PKK Keprabon, Tri Murniati, menjelaskan enam orang sudah menjadi akseptor baru KB. Ada yang menggunakan MOW satu orang, implan empat orang, dan IUD satu orang. Para kader kesulitan melakukan sosialisasi untuk MOP.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya