SOLOPOS.COM - Ilustrasi menghitung uang. (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, BOYOLALI — Program Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada warga Desa Bangak, Kecamatan Banyudono, Boyolali, dinilai tidak tepat sasaran. Oleh sebab itu, Pemerintah Desa Bangak tak bersedia dilibatkan dalam pendistribusian bantuan itu.

Sekretaris Pemerintah Desa Bangak, Sutono, mengatakan 40% atau sekitar 72 penerima bantuan dalam wujud uang senilai Rp100.000 per orang tersebut di Desa Bangak masuk kategori mampu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Setelah kami melihat data [penerima BLT], nama-nama yang muncul kok orang-orang yang tergolong mampu. Mereka punya usaha dan ladang,” kata Sutono saat dijumpai di ruang kerjanya, Rabu (20/8/2014).

Sutono mengatakan Bangak mendapat jatah BLT sejumlah 168 orang. Jumlah dan nama penerima BLT ditentukan langsung oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali.

Sutono menyesalkan pendatan warga Bangak penerima BLT tidak melibatkan Pemerintah Desa.

Kaur Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemerintah Desa Bangak, Arif, mengatakan pemerintah desa sebenarnya sudah memiliki daftar usulan mengenai warga Bangak yang lebih layak membutuhkan bantuan.

Arif menambahkan sebagai bentuk penyesalan karena BLT dianggap tidak tepat sasaran, Pemerintah Desa Bangak tidak mau terlibat dalam proses pendistribusian bantuan kepada warga.

“Sebenarnya kami dipasrahi untuk membagi BLT kepada warga penerima. Namun, karena dari awal [pendataan] kami sudah tidak terlibat jadinya pembangian dilakukan oleh pihak Kantor Pos,” ujar Arif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya