SOLOPOS.COM - Ilustrasi uang Rupiah di Bank, Jakarta, 21 April 2016. (Reuters/Darren Whiteside)

Solopos.com, SUKOHARJO — Bantuan langsung tunai atau BLT dari dana desa untuk masyarakat terdampak pandemi Covid-19 Sukoharjo berlanjut pada 2021 ini. Terkait itu, pemerintah desa melakukan verifikasi dan validasi ulang data keluarga penerima manfaat (KPM) bantuan tersebut.

Langkah ini agar akurasi data KPM BLT dana desa dapat dipertanggungjawabkan. Pemerintah pusat menggulirkan BLT dana desa untuk meringankan beban masyarakat tidak mampu akibat wabah Covid-19 selama enam bulan mulai April-September.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kemudian, pemerintah pusat memperpanjang penyaluran BLT dana desa hingga akhir Desember 2020. Bantuan yang diterima setiap KPM senilai Rp300.000 per bulan.

Pecah Rekor! Positif Covid-19 Solo Tambah 250 Orang Dalam Sehari

Penyaluran BLT dana desa 2021 termasuk Sukoharjo mengacu Permenkeu No 222/PMK.07/2020 tentang Pengelolaan Dana Desa. Pemerintah desa dapat menentukan calon penerima manfaat berdasar data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS). Kini, pemerintah desa tengah melakukan verifikasi dan validasi ulang data KPM BLT dana desa 2021.

“KPM BLT dana desa bisa diperbaharui melalui musyawarah desa. Sebelumnya, harus didahului verifikasi dan validasi data untuk memastikan kondisi ekonomi setiap penerima manfaat,” kata Kepala Desa Wonorejo, Polokarto, Yusuf Aziz Rahma, saat berbincang dengan Solopos.com, Rabu (13/1/2021).

Wali Kota Solo Rudy Tak Masuk Daftar Penerima Vaksin Covid-19, Ternyata Ini Penyebabnya

Para KPM BLT dana desa itu harus masuk DTKS Sukoharjo yang menjadi acuan dalam penentuan penerima bantuan. Musyawarah desa bakal menentukan para calon penerima BLT dana desa dengan menyinkronkan kondisi ekonomi dan DTKS.

 Bantuan Untuk Petani

Verifikasi dan validasi data ini untuk memastikan setiap KPM BLT dana desa tidak menerima bantuan sosial (bansos) lain seperti bantuan sosial tunai (BST), Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

“Ada bantuan sosial juga untuk para petani. Tergantung hasil musdes apakah ada perubahan penerima data KPM BLT dana desa atau tidak,” ujarnya.

Warga Klaten Utara Meninggal Positif Covid-19, Kasus Baru Tambah 24 Orang

Pria yang akrab dengan sapaan Aziz ini menyampaikan bantuan dana desa pada 2021 fokusnya untuk menyokong pemulihan ekonomi desa dengan membentuk dan mengembangkan Badan Usaha Milik (BUM) Desa.

Selain itu juga percepatan digitalisasi ekonomi dengan pengembangan desa wisata, desa inklusi dan pencegahan stunting. Kepala Desa Sidorejo, Bendosari, Sukoharjo, Sriyanto, mengatakan masih menunggu pelaksanaan musdes untuk memastikan penerima manfaat BLT dana desa.

Soal Pembatasan Jam Operasional Pedagang Kuliner, Pemkab Klaten Emoh Ikuti Solo

Kegiatan musdes melibatkan anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD), pengurus rukun tetangga/rukun warga (RT/RW), anggota Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan tokoh masyarakat. Sriyanto berharap penyaluran BLT dana desa tepat sasaran sehingga mampu mengurangi beban masyarakat tidak mampu.

“Rencananya pekan depan [kegiatan musdes]. Kami bakal mengecek kondisi ekonomi para penerima BLT dana desa untuk memastikan bantuan itu benar-benar tepat sasaran,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya