SOLOPOS.COM - Warga menunjukkan uang Rp300.000 seusai menerima Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) di Kantor Pos Nusukan, Solo, Senin (24/6/2013). (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Warga menunjukkan uang Rp300.000 seusai menerima Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) di Kantor Pos Nusukan, Solo, Senin (24/6/2013). (Dok/JIBI/SOLOPOS)

SRAGEN–Sebanyak 69.420 orang di Kabupaten Sragen akan menerima Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) tahun 2013 senilai Rp300.000 untuk dua bulan dalam waktu dekat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Salah satu Anggota Satuan Petugas (Satgas) Penyaluran BLSM Kabupaten Sragen, Manahan Siagian, saat ditemui Solopos.com Rabu (26/6/2013) menuturkan belum dapat memastikan kapan masyarakat akan menerima BLSM. Hal itu karena Kantor Pos Cabang Sragen belum menerima Kartu Perlindungan Sosial (KPS). Kartu itu nantinya akan digunakan masyarakat untuk mengambil BLSM. Namun informasi yang diperoleh Manahan, pemerintah pusat sudah mengirim 2.567 KPS ke Kabupaten Sragen, Selasa (25/6/2013).

Ekspedisi Mudik 2024

Lebih lanjut lelaki berkulit sawo matang itu mengatakan konsentrasi Kantor Pos selaku pihak yang ditunjuk pemerintah pusat untuk menyalurkan dana BLSM saat ini adalah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen. Koordinasi dilakukan dengan Asisten II Setda Sragen, Endang Handayani, dan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sragen, Tatag Prabawanto. Meski demikian, Manahan menegaskan akan membagikan BLSM sesuai arahan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), bahwa sebelum puasa, BLSM harus sudah diterima masyarakat.

“Kami belum menerima KPS. Tapi data penerima sudah kami terima. Data sudah kami kirimkan kepada pihak desa di Kabupaten Sragen. Harapan kami, data dimanfaatkan untuk memberikan sosialisasi kepada penerima. Kami akan coba sesuai arahan sebelum puasa dibayarkan. Sembari menunggu KPS dikirim dari pusat, kami akan melakukan komunikasi internal dengan Pemkab,” kata Manahan saat ditemui usai melakukan koordinasi dengan Asisten II Setda Sragen di kantor Pemkab Sragen.

Salah satu materi yang menjadi pembicaraan saat koordinasi adalah mekanisme pembagian BLSM, lokasi, pengamanan dan lain-lain. Namun Manahan belum dapat memaparkan detail mekanisme pembagian maupun lokasi pembagian. Menurut Manahan lokasi pembagian masih dapat dibicarakan dengan memperhatikan jangkauan dan kemudahan masyarakat.

“Bisa jadi diambil di kantor pos. Ada 21 kantor pos di Sragen dan mereka siap kapan pun. Atau bisa saja dibagikan di lokasi-lokasi dimana masyarakat berkumpul. Atau bahkan di kecamatan. Kami terus melakukan koordinasi tentang pengamanan supaya masyarakat nyaman, kondusif dan mudah saat mengambil,” imbuh dia.

Lebih lanjut soal data penerima BLSM, Manahan mengatakan bukan wewenang Kantor Pos untuk menjelaskan. Hal itu karena data diperoleh dari pemerintah pusat melalui Kemensos. Sehingga kantor pos tidak dapat mengubah dalam arti menambah maupun mengurangi apabila saat pembagian ditemukan kesalahan.

Sementara itu, Sekda Sragen, Tatag Prabawanto, menjelaskan porsi Pemkab Sragen hanya membantu pihak kantor pos sebagai institusi yang diberikan wewenang untuk membagikan BLSM. Dia mengatakan Pemkab Sragen hanya berkoordinasi soal pembagian BLSM karena menyangkut wilayah. Selebihnya, Pemkab tidak memiliki wewenang untuk ikut campur.

“Kami berharap KPS tepat sasaran. Kami akan melakukan kooordinasi untuk menyingkronkan data agar kartu betul-betul tepat sasaran. Jangan sampai PNS, perangkat desa dan golongan mampu menerima. Soal KPS yang belum dibagikan, nanti akan dilaksanakan bertahap,” tutur Tatag saat ditemui Solopos.com, Rabu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya