SOLOPOS.COM - JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto Penyaluran BLSM di Kota Jogja

JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto
Penyaluran BLSM di Kota Jogja

Harian Jogja.com, GUNUNGKIDUL-Badan Pusat Statistik (BPS) yang selama ini dianggap paling bertanggungjawab dalam kekeliruan pendataan warga penerima Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) justru angkat tangan alias tidak tahu menahu soal data BLSM.

Promosi Timnas Garuda Luar Biasa! Tunggu Kami di Piala Asia 2027

Padahal, data BLSM mengacu pada Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) 2010.

Kepala BPS Gunungkidul Agus Handriyanto menyatakan dirinya tidak ikut terlibat dalam dalam pendataan BLSM. “BPS tidak ikut menentukan, tidak ikut intervensi dalam menentukan siapa yang mendapatkan manfaat dalam program seperti BLSM, atau raskin,” katanya, Rabu (10/7/2013).

Agus mengatakan, pada 2010 BPS melakukan pendataan hasilnya 40 persen dari warga seluruh Indonesia berkategori miskin, rawan miskin, hampir dan hampir miskin. Termasuk di Gunungkidul dari total jumlah penduduk ada sekitar 300.000 lebih Rumah Tangga yang termasuk dalam 40 persen. Data itu memang dijadikan acuan dalam menentukan penerima BLSM.

BPS hanya menyodorkan data warga yang ekonominya menengah ke bawah. “Selanjutnya yang memilah-milah siapa yang dapat manfaat dari kenaikan BBM adalah TNP2K [Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan]” katanya.

Pemilahan tersebut diduga karena anggaran kompensasi BBM sangat terbatas sementara Rumah Tangga Sasaran banyak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya