SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Boyolali (Espos) — Pelayanan kartu tanda penduduk (KTP) di Kecamatan Ngemplak terhambat selama lebih dari satu pekan terakhir. Hal itu menyusul ketersediaan blangko kartu identitas tersebut yang kosong mulai awal bulan November ini.

Petugas Pelayanan KTP Kecamatan Ngemplak, Suparno, menyebutkan banyaknya pemohon KTP di wilayah setempat menjadi penyebab blangko cepat habis. Menurutnya, rata-rata pemohon KTP per bulan di Kecamatan Ngemplak mencapai 1.100 orang, bahkan lebih. Angka itu jauh lebih tinggi dari kecamatan-kecamatan lain di Kabupaten Boyolali pada umumnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Seperti di Kecamatan Selo dan Juwangi, permohonan KTP di sana lebih kecil. Bahkan mungkin tak sampai 50%-nya jika dibanding Ngemplak,” ujarnya ditemui Espos di sela-sela kesibukannya di kompleks Kantor Kecamatan Ngemplak, Rabu (10/11) siang, didampingi petugas lain, Wahyono.

Suparno mengatakan telah mengupayakan droping blangko ke Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Boyolali agar pelayanan KTP di Ngemplak segera normal lagi. Meski demikian sampai Rabu (10/11) siang, pihaknya masih menunggu kiriman. Terkait blangko KTP, kata dia, petugas di kecamatan sepenuhnya mengikuti alokasi yang disediakan Disdukcapil.

Sementara Wahyono menyampaikan sejak blangko habis 1 November lalu, saat ini sudah ada lebih 100 pemohon KTP belum terlayani. Kepada mereka diberikan formulir F1-07 sebagai identitas sementara pengganti KTP. Dikemukakan, selain faktor kesadaran masyarakat di Ngemplak yang semakin baik, tingginya permintaan KTP dipicu kebutuhan untuk persyaratan bekerja.

“Meski blangko habis, permohonan KTP tetap dilayani. Tetapi untuk pembuatannya memang harus menunggu sampai blangkonya tersedia. Data kami sejauh ini sudah ada lebih dari 100 warga yang mengantre pembuatan kartu identitas itu,” ungkapnya menambahkan. Dia menyatakan pula, selain KTP, petugas Disdukcapil di kecamatan juga melayani pembuatan kartu keluarga (KK).

Suparno dan Wahyono menyebutkan, untuk mengantisipasi kekurangan blangko, petugas tak hanya mendapat droping dari Disdukcapil. Namun juga pelayanan silang dengan meminjam dari kecamatan lain yang kebutuhan dan angka permohonan KTPnya lebih kecil. Pada bulan Oktober, kata Suparno, unit layanan KTP Kecamatan Ngemplak meminjam 500 bangko KTP dari unit di Nogosari. Terkait kemampuan pelayanan per hari, dua orang petugas mampu menyelesaikan hinga 40 KTP.

try

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya