BKKBN Provinsi Jateng galakkan program Bina Keluarga Remaja (BKR)

Solo (Espos)--Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Tengah sedang menggalakkan program pembinaan terhadap keluarga yang mempunyai anak remaja. Karena remaja merupakan sebuah awal untuk keluarga baru di masa depan.

Saat ini berbagai informasi bebas ditayangkan di media elektronik. Terkadang, ada beberapa hal yang tidak mendidik, maka program bina keluarga remaja (BKR) perlu ditingkatkan. Program tersebut diantaranya, membimbing keluarga untuk mengarahkan remaja agar mempunyai rencana sebelum menikah. Umur pun harus sesuai dengan standar yakni minimal 21 tahun untuk perempuan dan minimal 25 tahun untuk laki-laki.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Perencanaan menikah juga perlu difikirkan secara matang dan disesuaikan dengan jumlah anak dan kehidupan ekonomi. Selain itu, remaja sebaiknya dibekali pengetahuan tentang HIV AIDS, infeksi penyakit seksual serta kesehatan reproduksi. Karena terdapat hubungan antara program tersebut dengan tingkat ekonomi masyarakat. Dari data yang tercatat, mayoritas masyarakat yang kurang mampu mempunyai anak minimal tiga orang.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala BKKBN Provinsi Jawa Tengah, Sri Murtiningsih kepada wartawan seusai memberikan sambutan dalam acara Temu Kader KB Desa Tingkat Provinsi Jawa Tengah di Hotel Sahid Jaya, Minggu (17/10).

“Hal tersebut yang menjadi tantangan untuk memberikan pemahaman kepada remaja dalam perencanaan saat memutuskan untuk menikah. Pendekatan awal diberikan dari sisi keluarga. Diharapkan dengan program tersebut remaja memahami dan orang tua pun mengerti,” terang Sri.

Maka, lanjut dia, program keluarga berencana (KB) juga berperan aktif dalam menanggulangi tingkat kemiskinan. Karena tantangan utama yang kini dihadapi pemerintah adalah menekan laju pertumbuhan jumlah penduduk. Dan secara tidak langsung berdampak pada turunnya angka kemiskinan.

m91