SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JAKARTA: Untuk menahan kenaikan laju pertumbuhan penduduk dalam beberapa tahun terakhir, BKKBN mewacanakan vasektomi bagi pria pegawai negeri sipil (PNS). Vasektomi adalah kontrasepsi bedah bagi pria dengan cara memutus saluran spermanya.

“Operasi vasektomi akan menghambat saluran spermatozoa [vas deferens] yang membawa sperma keluar. Operasi ini biasanya dilakukan di klinik atau rumah sakit dengan memotong dan mengikat mati [cauterizing] saluran sperma,” kata Uung Kusmana, Kepala Bagian Humas Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dalam rilisnya hari ini.

Promosi Waspada Penipuan Online, Simak Tips Aman Bertransaksi Perbankan saat Lebaran

Bila hal ini diberlakukan bagi PNS pria, puluhan ribu golongan itu di lingkungan Pemerintah Kota Bandung, Jawa Barat, terancam dikenai tindakan medis itu.

Ekspedisi Mudik 2024

Lia Nurhambali, anggota panitia khusus Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bandung, mengimbau agar seluruh PNS pria di wilayahnya melakukan vasektomi, termasuk Wali Kota Bandung.

Sebagai pejabat dan pamong praja, ujarnya, sudah selayaknya mereka memberikan contoh kepada masyarakat dalam menyukseskan Gerakan Keluarga Berencana Indonesia (GKBI).

“Sebaiknya dimulai dari aparat dulu. Bila mereka mengadakan penyuluhan tentang KB, mereka sudah terlebih dahulu melakukan vasektomi. Jangan sampai terjadi sebaliknya, dirinya sendiri tidak melakukannya,” ungkap Lia.

Dia menuturkan sasaran vasektomi ini adalah PNS pria usia produktif. Menurut dia, anggota DPRD mengaku siap melakukan hal ini jika seluruh PNS pria telah tuntas menjalani program vasektomi.

Namun, lanjutnya, karena operasi kontrasepsi ini bersifat permanen, maka laki-laki yang ingin melakukannya harus sudah benar-benar yakin tidak ingin memiliki anak lagi, dan tidak akan berubah pikiran.

Uung Kusmana menambahkan laki-laki yang sudah melakukan vasektomi akan terus memproduksi sel benih yang dihasilkan oleh buah zakar. Namun, karena salurannya diputus maka dia tidak bisa keluar bersama ejakulasi. Sel-sel benih itu akan diserap lagi oleh tubuh, dan itu tidak membahayakan kesehatan.

“Vasektomi juga tidak mempengaruhi hormon testosteron,” ujarnya.(Bisnis Indonesia/JIBI/Rahmayulis Saleh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya