SOLOPOS.COM - Kristiana Rosa alias Ocha bermain-main dengan iguana di belakang rumahnya, Jl. Wira Bumi No. 63, Kelurahan Winongo, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun, Kamis (16/7/2020). (Abdul Jalil/Madiunpos.com)

Solopos.com, MADIUN -- Ternak iguana kini bukan hanya menjadi sekedar hobi bagi pasangan muda asal Madiun, Kristiana Rosa dan Setia Dama Putra Pamungkas. Justru kini beternak iguana menjadi sumber pendapatan utama keluarga muda ini.

Sejak dua tahun lalu, keluarga Madiun ini berfokus untuk ternak iguana. Bahkan, Setia Dama Putra Pamungkas atau Imung, 31, sampai keluar dari pekerjaannya untuk membantu sang istri mengurus para indukan iguana.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Kristiana Rosa atau yang akrab disapa Ocha menceritakan suaminya sampai keluar dari pekerjaan setelah melihat potensi besar dalam bisnis hewan iguana ini. Ternyata langkah yang diambil suaminya benar, dalam satu tahun pertama indukan iguananya berhasil bertelur sampai 140 butir. Sedangkan yang berhasil menetas ada 110 butir.

Pernah Jadi Pos Pemantauan Merapi, Pesanggrahan PB X di Kemalang Klaten Kini Tak Terawat

Tak disangka-sangka, iguana anakan itu ternyata banyak yang meminati. Terutama mereka yang baru belajar memelihara reptil. Biasanya mereka memilih iguana karena lebih mudah dipelihara dan harganya cukup terjangkau.

"Sekarang yang merawat semua iguana ini ya kami berdua. Kegiatan setiap hari ya membersihkan kandang dan memandikan para iguana ini," jelas dia saat ditemui di rumahnya di Jl. Wiro Bumi No. 63, Kelurahan Winongo, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun.

Dia menuturkan pada saat pandemi Covid-19 ini justru penjualan iguana anakan sangat tinggi. Hal ini karena banyak orang yang selama masa pandemi bekerja maupun belajar di rumah. Sehingga mereka mencari kesibukan lain untuk memelihara hewan.

"Saat pandemi ini banyak yang mencari iguana untuk dijadikan hewan peliharaan. Selama pandemi ini, satu bulan bisa menjual sampai 10 ekor. Pembelinya ada yang dari Jakarta sampai Surabaya," ujarnya.

Untuk merawat para iguana ini memang tidak sulit. Hanya perlu diberi makanan seperti buah-buahan dan sayuran. Tidak hanya itu, sesekali iguana ini juga memerlukan vitamin. "Satu hari biasanya membutuhkan pepaya tiga buah dan kecambah 2 kg. Ini untuk puluhan iguana di sini," kata dia.

Pakan dan Vitamin

Ocha menuturkan untuk satu bulan biasanya menghabiskan Rp600.000 untuk kebutuhan pakan dan vitamin. Tetapi, kalau saat sedang hamil justru kebutuhan pangannya meningkat menjadi Rp1 juta per bulan.

"Kalau hamil, para iguana ini kebutuhan pangannya semakin banyak. Jadi untuk membeli makanan pun harus lebih banyak," kata ibu satu anak ini.

Cegah Kerumunan, Pemancingan WGM Wonogiri Ditutup Lagi

Ocha menuturkan iguana ini sebenarnya bukan hewan yang liar dan suka menggigit. Sehingga iguana ini juga ramah bagi anaknya. Namun, iguana ini tidak bisa sembarangan diberikan kepada anak.

"Memang tidak menggigit, tapi cakarnya itu bisa melukai kulit. Saya sudah sering kena cakar saat memegangnya. Ini sampai merah-merah. Iguana ini relatif tidak berbahaya," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya