SOLOPOS.COM - Tech In Asia 2015 (Liputan6.com)

Bisnis star up kian moncer. Tips aplikasi agar bisa populer perlu beberapa cara.

Solopos.com, JAKARTA — Banyak developer yang ingin sukses dalam mengembangkan produknya. Mereka ingin aplikasi buatannya menjadi populer dan digunakan banyak orang.

Promosi Kisah Pangeran Samudra di Balik Tipu-Tipu Ritual Seks Gunung Kemukus

Sebagaimana diberitakan Kantor Berita Antara, Kamis (12/11/2015), dalam sesi How to Make an App Go Viral in Indonesia di gelaran Tech in Asia Jakarta 2015, Rabu (11/11/2015), Director of International Business Department of UCWeb, Kenny Ye, berbagi cara agar untuk menjadikan aplikasi lebih populer.

“Karena kami punya telah mengembangkan UC Browser hingga menjadi nomor satu di pasar dan mendapatkan hampir 50% market share bulan lalu, artinya kami mempunyai pengalaman bagaimana sebuah produk tumbuh secara lebih cepat. Pertama, purchase strategy. Anda perlu meningkatkan user experience dan fokus kepada produk,” ujarnya.

Sebagai contoh, UC Browser menghadirkan inovasi penghematan data kepada pengguna. Hal tersebut, menurut Kenny digunakan pengguna untuk mengakses Facebook melalui mobile phone mereka.

Selain itu, menghadirkan pengalaman baru kepada pengguna, Kenny mengatakan UC Browser juga bekerja sama dengan Facebook untuk menghadirkan notifikasi untuk desktop, meski telah sign out dari Facebook. “Kedua, konten. Anda perlu memasukkan konten-konten lokal ke dalam aplikasi,” ujar Kenny.

Untuk memperkaya konten lokal, Kenny mengatakan para developer dapat berkerja sama dengan e-commerce lokal, seperti halnya UC Browser yang telah menjalin kerja sama dengan Bukalapak dan Tokopedia, misalnya. “Ketiga, menjalin hubungan baik dengan pengguna,” kata Kenny.

Dalam membangun hubungan dengan pengguna, Kenny mengatakan para developer akan mendapat tidak hanya pujian, tetapi juga kritik atau masalah yang dialami pengguna.

Namun, hal tersebut dapat dijadikan kesempatan bagi para developer untuk memecahkan masalah, sehingga dapat kembali meraih simpati dan kepercayaan dari pengguna.

Para developer dapat menggunakan media sosial seperti Facebook atau komunitas online seperti Kaskus untuk menjalin hubungan dengan para pelanggan.

Seperti dikutip dari Liputan6.com, Kamis, perusahaan bermodal ventura, Ideosource, turut mengapresiasi langkah Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dengan rencananya melahirkan 1.000 perusahaan rintisan atau startup yang diprakarsai teknopreneur berkualitas 2020 mendatang.

Sayangnya hingga detik ini, Ideosource belum menemukan titik terang yang akan dilakukan oleh Kemkominfo terkait rencananya dalam menciptakan 1.000 startup berbasis lokal tersebut.

Managing Partner Ideosource VC, Andi Boediman, mengatakan ia sendiri belum melihat tanda-tanda pergerakan Kemenkominfo di sektor pengembangan 1.000 startup ini.

“Saya belum tahu. Saya belum melihat sesuatu yang konkret terkait program penciptaan 1.000 startup hingga saat ini. Namun, kita akan tetap terbuka dan tertarik, kalau memang pemerintah akan mengajak. Kalau tidak, kami akan terus jalan,” kata Andi.

Sebelumnya, Kemenkominfo dikabarkan memang sedang mencari dana sebesar US$1 miliar atau lebih dari Rp135 triliun yang nantinya akan menjadi dana yang kelak akan digunakan 1.000 startup itu. Dana tersebut berasal dari pihak pemerintah dan investor. Terkait hal ini, Andi mengungkapkan kesiapan Ideosource untuk turut membantu pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya