SOLOPOS.COM - Ilustrasi Kue Kering (Dik/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO–Perajin kue kering dan basah kebanjiran pesanan dari perusahaan dan perseorangan saat Ramadan. Mereka memprediksi penjualan meningkat sekitar 2-3 kali lipat hingga Lebaran dibanding hari biasa.

Seperti disampaikan perajin kue basah bermotif animasi atau dikenal dengan fancy roll Mamaevan Snack di Tegalharjo, Karina Ika Sari. Dia membuat kue bolu dengan hiasan aneka gambar animasi berwarna-warni, seperti angry bird, mickey mouse, pororo, finding nemo, dan lain-lain. Usaha itu sudah ditekuni sekitar dua tahun melalui media online. Produk berbentuk lonjong maupun kotak itu sudah dikirim ke Jawa Tengah, Jawa Barat, Jogja, Jakarta, Bali, Jawa Timur, dan lain-lain.

Promosi Oleh-oleh Keripik Tempe Rohani Malang Sukses Berkembang Berkat Pinjaman BRI

“Saya bisa memproduksi 50-100 buah kue per hari dibantu dua orang tenaga kerja. Produksi sesuai pesanan. Biasanya saya menyediakan 200-300 lembar plastik mika selama satu bulan. Saya menyediakan kue ukuran 24 sentimeter Rp50.000 dan ukuran 14 sentimeter Rp30.000,” kata Karina saat ditemui wartawan di rumah miliknya, Rabu (2/7/2014).

Ibu dua anak itu mempediksi pemesanan meningkat pada Ramadan hingga menjelang Lebaran. Dia mengklaim menyediakan 2.000 plastik mika untuk menghadapi lonjakan permintaan selama Ramadan. Hal senada dialami Pemilik Livia Cookies, Vidi Dewayani, 41. Dia memproduksi sepuluh jenis kue kering. Seperti kastengel, nastar, putri salju, lidah kucing, cornflake, chocolate chips, cokelat kacang, kenari blueberry, wijen strawberry, dan kismis kenari. Vidi menuturkan sudah menerima pesanan sekitar 500 stoples selama lima hari Ramadan.

Padahal dia hanya menjual sekitar 1.000 stoples per bulan pada hari biasa. Dia memprediksi penjualan selama Ramadan mencapai lebih dari 1.500 stoples. Vidi mempersiapkan kue kering untuk Ramadan sejak satu bulan sebelum. Satu stoples kue dihargai Rp47.000-Rp60.000. Dia juga melayani parcel kue kering sekitar Rp100.000-Rp200.000. “Saya menjual rasa dan kualitas kue kering. Saya tidak menggunakan pengawet dan kontrol saat pemasakan. Sehingga kue tahan hingga delapan bulan. Saya jual di lokal Solo karena risiko remuk apabila dikirim menggunakan paket hingga luar Jawa,” ujar Vidi saat ditemui solopos.com di rumahnya, Jumat (4/7/2014).

Pemilik Sinta Cookies di Manahan, Sinta Rahmania Ayu, mengatakan sudah menerima pesanan sebanyak 40 stoples hingga Jumat. Dia mengaku mampu meproduksi 12-20 stoples per hari. Dia menghargai Rp15.000 per stoples. Sinta menjual kue kering aneka bentuk, seperti lidah kucing rainbow, lidah kucing keju, lidah kucing jeruk, kastengle, pineapple roll, watermelon cookies, dan doogies cookies. Produknya dipasarkan secara online.

“Saya bukan hanya memasarkan di Solo. Saya sudah mengirim produk ke Jakarta, Jember, dan Surabaya. Saya menyediakan stoples ukuran 250 gram dan 500 gram. Saya juga menerima pesanan parcel kue kering mulai Rp100.000,” jelas dia saat dihubungi solopos.com, Jumat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya