SOLOPOS.COM - Ilustrasi perumahan (JIBI/Bisnis Indonesia/Nurul Hidayat)

Ilustrasi (JIBI/Bisnis Indonesia/Nurul Hidayat)

JAKARTA – Pertumbuhan bisnis properti di Indonesia tahun ini diprediksi minimal 10% karena bunga pinjaman perbankan masih relatif rendah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ciputra, pendiri Ciputra Group, mengatakan salah satu hal yang paling mempengaruhi siklus bisnis properti yakni suku bunga pinjaman untuk kredit properti. “Selama suku bunga pinjaman untuk kredit properti masih di bawah 10%, saya yakin siklus bisnis properti masih bisa naik setidaknya 10%,” ujarnya di sela seminar nasional Prospek Perbankan dan Bisnis Properti di Tengah Tantangan Menjaga Momentum Pertumbuhan, Rabu (6/2/2013).

Ekspedisi Mudik 2024

Menurutnya, properti di Indonesia saat ini masih belum kelebihan suplai, karena masih banyak permintaan yang belum bisa dipenuhi. Lagipula, harga rumah di Jakarta masih 1/8 dari Singapura dan 1/15 dari Hongkong. Sedangkan pada 2014, dia meyakini siklusnya juga masih cukup positif asalkan situasi politik kondusif. Namun, hal ini masih cukup susah diprediksi.

“Pengembang dan semua pihak harus mewaspadai satu hal, yakni potensi perubahan regulasi. Sebab, satu saja regulasi yang berubah, bisa meruntuhkan semua prediksi yang dibuat sebelumnya,” jelas begawan properti Indonesia itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya