SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Bisnis Perbankan Bank Ekonomi pada tahun ini mengincar pertumbuhan mencapai 12%.

Semarangpos.com, SOLO-PT Bank Ekonomi Raharja mengincar pertumbuhan pembiayaan pada tahun ini bisa meningkat sekitar 12% dibanding realisasi tahun lalu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Belum mau menyebutkan angka pastinya, Direktur Jaringan dan Distribusi Bank Ekonomi Gimin Sumalin memperkirakan pada tahun lalu perusahaan mampu tumbuh sekitar 10%, sejalan dengan pertumbuhan industri keuangan.

“Kami belum bisa menyebutkan besaran kredit dan yang berhubungan dengan angka, karena saat ini tengah dilakukan penyusunan laporan keuangan 2015. Tahun ini kami yakin tetap bisa tumbuh dengan kisaran 12% baik dari pembiayaan, dana pihak ketiga (DPK), dan jumlah nasabah,” ujarnya saat meresmikan proses relokasi Kantor Cabang Bank Ekonomi Solo, Rabu (20/1/2016).

Khusus di Solo, dia menilai terdapat potensi pertumbuhan ekonomi yang sangat potensial. Solo merupakan jalur yang menghubungkan kawasan-kawasan lain di Jawa Tengah, termasuk juga dengan Yogyakarta.

“Pemindahan kantor baru diharapkan dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada nasabah. Yang menjadi target market utama di sini adalah dari unit usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan ritel,” ungkapnya.

Saat ini porsi kredit khusus dari UMKM berkisar 10% dari total kredit yang disalurkan. Menurut Gimin, hingga akhir tahun bisa meningkat menjadi 12% atau lebih. Dia meyakini target 20% bisa terealisasi pada awal 2018.

Dia menuturkan potensi bisnis utama di Solo adalah yang berhubungan dengan industri pengrajin batik. Menurutnya, sentra kerajinan dan perdagangan batik di Solo telah menjadi salah satu pusat perdagangan batik terbesar di Indonesia.

Terkait dengan hasil proses merger dengan HSBC Indonesia, dia mengatakan proses masih berjalan dan ditargetkan rampung pada awal 2017. Saat ini perusahaan tengah fokus dalam upaya melakukan proses integrasi dan konsolidasi.

Sebagai bagian dari itu, Bank Ekonomi memutuskan tidak akan menambah cabang baru pada tahun ini. Bahkan, total kantor cabang turun dari 99 kantor menjadi 97 kantor.

“Ada yang digabung, karena bagian dari upaya efisiensi. Kami menilai penambahan kantor cabang belum diperlukan, karena jumlah yang ada saat ini sudah dapat mengakomodir target pertumbuhan yang diincar perusahaan,” tuturnya.

Head of Corporate Communications Bank Ekonomi Wahyu Adiguna mengatakan khusus di Solo, jumlah penyaluran kredit terbagi menjadi dua yakni kredit korporasi dan business banking dengan porsi masing-masing 30% dan 70%.

“Yang business banking menyalurkan kredit dengan nominal kecil, seperti untuk UMKM dan ritel. Semuanya berada dalam kelompok yang sama,” ungkapnya.
Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan Solo Triyoga Laksito menambahkan industri jasa keuangan diharapkan dapat berkontribusi besar, khususnya terkait dalam proses masyarakat ekonomi Asean (MEA).

“Hal yang kami tekankan adalah upaya untuk meningkatkan volume kredit produktif, penyaluran kredit usaha rakyat, dan pengembangan industri jasa keuangan syariah,” ujarnya.

Dia mengatakan performa perbankan di Solo memperlihatkan trend peningkatan. Hingga akhir November 2015, total aset tumbuh 18,23% secara year on year (y-o-y) menjadi Rp68,99 triliun. DPK melonjak signifikan dari Rp18,61 triliun menjadi Rp51,35 triliun, yang didominasi oleh tabungan, deposito, dan giro.

Lalu, penyaluran kredit pada periode tersebut mencapai Rp57,11 triliun, naik 17,3% (y-o-y). OJK Solo mencatat tingkat non performing loan (NPL) sebesar 2,6%, dan loan to deposit ratio (LDR) sebesar 109,58%.

“Kami harapkan LDR yang tinggi ini tidak mendorong timbulnya kompetisi pada aktivitas penghimpunan dana. Seperti instruksi Wakil Presiden Jusuf Kalla, masyarakat diharapkan dapat lebih kreatif dalam berinvestasi, bukan hanya menyimpan uangnya di bank,” tutur dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya