SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Dok)

Solopos.com, SOLO – Sejumlah maskapai menurunkan tarif tiket dan memberikan tiket promo untuk mendongkrak load factor atau tingkat keterisian pesawat.

District Manager Sriwijaya Air Solo, Taufik Sabar, menyampaikan saat ini load factor cukup bagus, yakni 90%. Namun dia mengakui harga yang ditawarkan lebih rendah jika dibandingkan pada saat harga tiket arus mudik maupun balik Lebaran.

Promosi Kredit BRI Tembus Rp1.308,65 Triliun, Mayoritas untuk UMKM

Menurut Taufik, jumlah flight juga dikurangi. Hanya pada Jumat dan Minggu yang jumlah frekuensinya tetap, yakni tiga kali dalam sehari.

Sales and Marketing Manager Garuda Indonesia Cabang Solo, Endy Latief, mengatakan pihaknya mengadakan promo dengan harga mulai dari Rp583.900.

Namun menurut Endy, tarif tersebut hanya berlaku untuk jadwal keberangkatan pagi karena respons penumpang kurang bagus.

“SLF [Seat Load Factor] untuk flight pagi hanya sekitar 50% sehingga tidak sampai BEP [Break Event Point]. Oleh karena itu, kami ingin mendongkrak dengan memberikan promo kepada penumpang,” ungkap Endy kepada wartawan, Senin (8/9/2014).

Dia menjelaskan untuk BEP, minimal SLF adalah 70%-75%. Oleh karena itu, pihaknya berencana me-reschedule penerbangan pagi tersebut.

Dia menjelaskan mulai 1 Oktober mendatang, tidak akan ada lagi flight pagi. Meski begitu, frekuensi penerbangan tetap dipertahankan sebanyak lima kali dalam sehari.

Menurut Endy, jadwal pagi akan digantikan menjadi sore sekitar pukul 16.00 WIB. Dia mengutarakan potensi penumpang sore lebih tinggi.

“SLF keseluruhan hingga awal pekan ini belum sesuai dengan target kami, yakni 70%. Kami menargetkan SLF sebanyak 85% hingga akhir tahun,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya