SOLOPOS.COM - Pemaparan XL Tentang Bisnis Digital (Liputan6.com)

Bisnis online Indonesia yang mulai semarak membikin e-commcerce di Indonesia banyak melakukan perang harga.

Solopos.com, JAKARTA — Perang harga! Itulah gambaran yang sehari-hari dilihat di situs bisnis online atau e-commerce Indonesia saat ini. Konsumen tentu sangat diuntungkan dengan kondisi ini. Namun bagi pemilik lapak, mau sampai kapan terus “berdarah-darah” menjaring pelanggan?

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Presiden Direktur XL Axiata, yang menaungi situs bisnis online Elevania, Dian Siswarini, bahkan menyebut kondisi persaingan e-commerce Indonesia sudah gila-gilaan.

“Sekarang banyak pemain asing yang masuk. Kemarin Menkominfo Rudiantara bilang ada lagi yang mau masuk, jadi semua kayanya mau masuk ke Indonesia. Padahal perilaku belanja online masih belum banyak, sekarang masih 2% dari total retail,” ungkap, seperti dilansir Detik, Sabtu (21/11/2015).

Dian tak menampik apabila perang harga antara pemain e-commerce sulit dihindari. Hal itu turut dilakukan oleh Elevania. “Kalau enggak diskon 70% enggak dibeli. Caranya berkompetisi saat ini memang masih perang harga. Memang, kalau dari penyerapan atau jumlah transaksi di Elevania itu sudah lebih besar dari yang kita perkirakan, tapi dari sisi bpengeluaran juga lebih besar dari yang kita perkirakan,” ujar Dian.

“Jadi kalau dilihat iklan di TV, media cetak dan digital kalau dulu yang perang operator telekomunikasi, sekarang e-commerce. Ada Tokopedia, Lazada, BliBli dan segala macam, jadi gila-gilaan di situ,” lanjutnya.

Elevania saat awal dibentuknya punya target balik modal sekitar tahun 2018 atau lima tahun setelah diluncurkan. Namun, mungkin dengan kondisi saat ini ada dua kemungkinan. Bisa lebih cepat dan malah molor.

Sebab dengan pemain lebih banyak sebetulnya edukasi ke masyarakat jadi lebih tinggi. Cuma masalahnya harus dicari jurus jitu untuk bisa menggaet pelanggan selain dari jurus banting harga.

Raup Penjualan Rp1 Triliun

Dikutip dari Liputan6.com, Sabtu, sejak diluncurkan pada 2014 lalu, perusahaan bisnis online Elevenia mencatat pertumbuhan yang signifikan. Perusahaan patungan antara XL Axiata dan SK Planet ini berhasil membukukan penjualan Rp1 triliun per Oktober 2015 lalu. Namun, bukan berarti Elevenia sudah berada di titik impas dari sisi pengeluaran dan pendapatan.

Saat ini kompetisi bisnis online masih terjadi di sektor harga saja. Namun, dari sisi penyerapan atau jumlah transaksi yang dicapai Elevenia diklaimnya sudah lebih besar dari yang diperkirakan di awal. Hanya saja dari sisi pengeluaran juga lebih besar dari yang diperkirakan terutama untuk biaya marketing.

Dian menilai bisnis online di Indonesia saat ini masih di tahap awal, sehingga masyarakat baru melihatnya dari sisi harga saja. Kondisi ini mirip seperti kompetisi bisnis telekomunikasi di awal-awal. Dulu orang hanya melihat tarif yang ditawarkan para operator saja, namun sekarang tarif tidak lagi menjadi acuan satu-satunya. Pengguna sudah melihat dari sisi lain, seperti kecepatannya berapa dan sebagainya.

Mengenai perang harga di bisnis online, Dian memperkirakan kondisi ini masih akan berlangsung dalam 3-4 tahun ke depan. Dian juga menegaskan bisnis Internet tidak bisa disamakan dengan bisnis telekomunikasi karena ini berbeda, ukuran yang dilihat berbeda seperti misalnya jumlah visitor, hits, dan lainnya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur/Chief Digital Service XL, Ongki Kurniawan, menambahkan di bisnis online kita tidak bisa menilai usaha tersebut sudah profitable atau belum. “Amazon saja baru bisa untung tahun ini setelah 20 tahun berdiri. Jadi yang dilihat valuasinya,” tandas Ongki.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya