SOLOPOS.COM - CEO Shopee Chris Feng (Detik)

Bisnis online Indonesia diramaikan dengan e-commerce Shope yang berasal dari Singapura.

Solopos.com, JAKARTA — Pasar bisnis online atau e-commerce di Tanah Air kembali diramaikan oleh pemain baru. Kini market place bernama Shopee asal negeri Singapura mencoba mencari peruntungan di Indonesia.

Promosi Riwayat Banjir di Semarang Sejak Zaman Belanda

Dikutip dari Detik, Rabu (28/10/2015), bisnis online Shopee dibesut oleh perusahaan yang dikenal sebagai publisher game Point Blank di Indonesia, Garena. Tak hanya Indonesia, Shope juga dibuka di lima negara lain, yakni Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam dan Filipina.

Keputusan membuka cabang di Indonesia sendiri tak terlepas dari potensi yang dipunyai negara ini. CEO Shopee, Chris Feng, mengatakan Indonesia memiliki jumlah penduduk yang besar dengan angka 250 juta. Selain itu, penetrasi Internet di Tanah Air makin tinggi dengan lebih dari 80 juta pengguna.

“Indonesia memiliki pasar yang begitu besar. Bahkan tertinggi di Asia Tenggara. Kontribusi Indonesia mencapai 20-30% dari total market Shopee,” ujarnya.

Meski dibuka di enam negara sekaligus, situs bisnis online Shopee diberikan sentuhan lokal, termasuk di Indonesia. Menurut Chris, setiap negara memiliki karakteristik sendiri. Untuk itu, ia lebih banyak merekrut tenaga profesional lokal agar mengerti cita rasa penduduk setempat.

Alih-alih membuat layanan berbasis desktop dan mobile seperti kompetitor lakukan. Shopee memfokuskan sendiri sebagai market place berbasis mobile. Menurut Chris, platform mobile dirasa lebih mudah dan banyak digunakan.

“Sekarang banyak orang lebih menggunakan perangkat mobile ketimbang komputer. Mereka dapat melakukan penjualan dan pembelian secara cepat dibandingkan desktop,” jelas pria lulusan National University of Singapore tersebut

Saat ini situs bisnis online Shopee telah diunduh hampir satu juta orang. Meski baru beroperasi enam bulan di Indonesia, Chris mengklaim, jumlah transaksinya terbilang memuaskan. “Kita baru soft lauching, tapi basket size-nya sudah US$10 atau Rp 136.090,” jelasnya.

Nantinya, situs bisnis online Shopee sudah menyiapkan sejumlah rencana. Paling dekat mereka berencana terus memperbaiki aplikasi dan menghadirkan tools yang memudahkan penjual mengelola barang. “Jangka panjangnya, kami ingin menjadi pemimpin market place di Asia Tenggara,” pungkasnya.

Sementara itu dikutip dari Okezone, Rabu, pelaku industri e-commerce harus memeras otak agar semakin kompetitif di pasar. Perusahaan e-commerce seperti Tokopedia misalnya, menyasar bisnis market place yang memungkinkan orang untuk berjualan melalui platform mereka.

Internet Marketing Specialist Tokopedia, Igor Irendy, mengatakan hal pertama yang harus dilakukan perusahaan adalah edukasi. Ini untuk mengajak orang mau berbisnis melalui platform online yang aman, serta mudah dalam registrasi dan pengelolaan marketplace tersebut.

Edukasi bisa dilakukan dalam berbagai cara. Salah satunya, perusahaan menggelar event roadshow kota-kota besar di Indonesia. Event offline tersebut dilakukan untuk merangsang orang berjualan di platform online, meningkatkan brand awareness, dan melalui kegiatan workshop atau seminar.

Selain edukasi, hal lainnya adalah inovasi. Inovasi perlu untuk mengikuti perkembangan pasar serta menawarkan fitur yang berbeda dibanding kompetitor. Misalnya, Tokopedia menawarkan Lucky Deal untuk penjual dan pembeli.

Dengan demikian, pembeli yang aktif bertransaksi dan mendapatkan tanda berwarna biru di Tokopedia akan mendapatkan cashback hingga 5% dan diskon sebesar 20%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya