Solopos.com, KARANGANYAR — Pemerintah Desa Gerdu, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar akan mengembangkan desanya menjadi salah satu sentra tanaman hias.
Kepala Desa Gerdu, Veri Kurnianto, mengatakan sebagian warga desa memiliki ketertarikan dalam mengelola dan berbisnis tanaman hias. Mereka paling banyak berada di Dusun Popongan dan Dusun Kalongan.
Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya
“Gairah masyarakat terhadap tanaman hias cukup tinggi di Gerdu. Paling banyak ada di Kebayanan Popongan dan Kalongan,” ujarnya saat ditemui di balai desa setempat, Sabtu (15/1/2022).
Baca Juga : Bisnis Tanaman Hias Afip Klaten, dulu di Ruang Tamu Kini Green House
Namun pengelolaan bisnis tanaman hias ini masih dilakukan perorangan di rumah masing-masing. Oleh sebab itu, pihaknya berencana membuat sentra tanaman hias dengan memanfaatkan tanah kas desa.
“Kami belum punya sentra tanaman hias. Rencana di tanah kas dekat Masjid Ngroto kan satu kavling sudah dipakai BUM Desa peternakan. Nanti di sana diberi tempat untuk pecinta bunga atau tanaman hias,” imbuh kades.
Petani tanaman hias dan bunga di Desa Gerdu yang tergabung dalam Tani Bunga Gerdu (TBG) mengadakan Gerdu Plants Festival, Bursa dan Pameran yang diselenggarakan Jumat-Minggu (14-16/1/2022) di balai desa setempat.
Baca Juga : Modal Rp400.000, Pemuda Tulung Raup Omzet Rp40 juta dari Tanaman Hias
Kegiatan itu untuk mendorong geliat bisnis tanaman hias di Gerdu. “Untuk kegiatan ini saya atas nama pemerintah desa sangat mengapresiasi TBG karena kegiatan ini harapannya bisa mendongkrak perekonomian khususnya bagi warga Gerdu. Kami sangat mengharapkan masukan dari kegiatan ini agar pelaksanaan berikutnya bisa lebih baik lagi,” ujarnya.
Ketua panitia acara Gerdu Plants Festival, Warsito, mengatakan kegiatan tersebut diikuti anggota TBG sebanyak 35 orang dan peserta lain dari Karanganyar dan sekitarnya. “TBG anggotanya 35 orang dan di Gerdu Plants Festival ini semuanya ikut. Total tanaman peserta, kami targetkan 600 tanaman dari pelbagai jenis, seperti philo, aglonema, anthurium, dan sebagainya,” ujarnya.
Baca Juga : Awas Tertipu! Ini Perbedaan Monstera Marmorata dengan Sirih Gading
Selain bursa, Warsito juga menyampaikan ada lelang tanaman pada Minggu (16/1/2022). Pantauan Solopos.com, label harga tanaman pada bursa tersebut berkisar antara ratusan ribu rupiah hingga puluhan juta rupiah.
Di antara jenis tanaman hias yang dibanderol jutaan rupiah adalah jenis monstera obliqua dan syngonium scramble egg. Tanaman dengan banderol tertinggi pada bursa tersebut Philodendron Strawberry Shake setinggi 50 sentimeter (cm) seharga Rp55 juta.