SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Bisnis Indonesia/Paulus Tandi Bone)

Ilustrasi (JIBI/Bisnis Indonesia/Paulus Tandi Bone)

SOLO — Menghadapi perdagangan bebas ASEAN 2015, perusahaan jasa pengiriman JNE Express Across Nations akan berekspansi usaha ke sektor logistik yang lebih besar. Infrastruktur seperti pengadaan gudang, teknologi informasi, sumber daya manusia dan armada pengangkut tengah disiapkan. Ini untuk memburu status sebagai tuan rumah di negeri sendiri.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Branch Manager JNE Solo, Bambang Widiatmoko, mengatakan persaingan bebas industri jasa logistik akan dimulai lebih awal pada 2013. Perusahaan jasa logistik dari negara ASEAN akan bebas memasuki Indonesia. Mau tak mau, perusahaan jasa pengiriman dalam negeri juga harus berbenah. “Saat masuk ke Indonesia investor pasti akan melihat perusahaan jasa pengiriman yang memimpin, sebagai kompetitor kami harus mampu bersaing,” ujarnya, Kamis (20/9/2012).

Bambang menambahkan secara umum, pertumbuhan usaha JNE Solo sebesar 77% pada 2011dan 200% pada 2012. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan pesat itu di antaranya perkembangan perdagangan online dan standar kualitas pelayanan yang diterapkan JNE. Pertumbuhan ekonomi di Kota Bengawan yang cukup pesat juga memegang peranan penting. Dua tahun lalu, pertumbuhan usaha JNE Solo mampu menyusul pendahulunya JNE Jogja. Tahun ini, JNE Solo bahkan mampu menyaingi pertumbuhan JNE Semarang.

Pria yang menjabat sebagai Ketua Asosiasi Perusahaan Jasa Express Indonesia (Asperindo) menuturkan pada awal masuk ke Solo sekitar tahun 2000, JNE sulit mencari mitra kerja. Sebelum 2008 JNE mulai memperbaiki sistem teknologi informasi. Momentum itu disambut positif oleh pasar bersamaan dengan perkembangan dunia maya yang pesat.

“Pelanggan selalu ingin tahu posisi barang yang dikirim berada di mana? Dulu memang tidak bisa dilihat. Tapi sekarang dengan memaksimalkan customer service, website dan telepon masalah itu dapat diatasi,” kata dia. Menurut Bambang, saat ini perusahaan jasa pengiriman lomba perang tarif untuk mendapatkan konsumen sebanyak-banyaknya. Namun, pelayanan terhadap konsumen secara excellent service.

Peluang usaha jasa pengiriman barang masih cukup menjanjikan. Jika digarap serius usaha bidang logistik itu mampu tumbuh 15%-20% per tahun. Menurut Bambang, kue industri jasa pengiriman barang sekitar Rp7 triliun per tahun, sedangkan kue industri jasa logistik mencapai Rp1.700 triliun per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya