SOLOPOS.COM - Food Truck milik Seno. (Harian Jogja/Abdul Hamied Razak)

Bisnis kuliner berupa food truck yang dikelola Chef Seno membutuhkan modal Rp250 juta, dan diperkirakan akan kembali dalam waktu 1,5 tahun

Harianjogja.com, JOGJA- Chef Seno Utomo yang menciptakan Food Truck sebagai ladang bisnis barunya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Seno dan tim Dapur Keliling datang ke lapangan parkir Gedung Olah Raga (GOR) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Minggu pagi (11/10/2015).

Dapur Keliling Food Truck itu menggunakan truk boks Mitsubishi dengan ukuran dapur sekitar 5×3 meter. Laiknya dapur di rumah-rumah, kitcenset, peralatan memasak, kompor gas, hingga lemari es berada di sana.

Truk itu, kata dia, didesain khusus oleh Seno untuk menjadi dapur. Biaya membuat Food Truck, menurut Seno, sekitar Rp250 juta. “Ini truk bekas yang saya buat, saya modifikasi sendiri. Kalau ikut modifikasi food truck seperti di AS, dananya nggak cukup,” kata Seno.

Berbeda dengan kebanyakan warung-warung di pinggir jalan, Food truck tersebut memerhatikan faktor kesehatan dan lingkungan. Bahan-bahan yang digunakan diambil dari bahan-bahan yang berkualitas tinggi. Termasuk daging ayam dan sapi yang diajakin. Jadi, meskipun tergolong masakan siap saji, faktor higenitas yang mendukung kesehatan pelanggan juga diperhatikan Seno.

Selain itu, untuk limbah juga diberikan tempat khusus dan tidak mengotori lingkungan di sekitar food truck. Ini berbeda dengan kebanyakan warung-warung pedagang kaki lima (PKL) di pinggir jalan. “Bahkan untuk listrik, kami menggunakan genset sendiri. Kami tidak ingin merusak lingkungan,” ujarnya.

Dengan modal investasi sebesar itu, kapan target break even point (BEP) atau balik modalnya? Seno menyebut, setidaknya butuh satu hingga satu setengah tahun untuk mencapai BEP. Target tersebut dinilai realistis. Pasalnya, pangsa pasar kuliner di Jogja cukup besar.

Selain melakukan promosi di media sosial (Medsos) terutama Instagram photos and videos, promosi dari mulut ke mulut juga dilakukan. “Sebenarnya sudah ada investor yang tertarik bergabung. Cuma saya ingin memperkuat brand dulu,” katanya.

Salah satu upaya yang dilakukan Seno untuk memperkuat band Dapur Keliling Food Truck, adalah dengan terlibat dalam banyak kegiatan. Selain itu, untuk memberikan taste atau rasa yang kuat, sebagai Chef Seno memasak sendiri menu-menu yang ditawarkan.

Bahkan, jika ada anak buahnya yang terpaksa bantu memasak, harus dalam pengawasan Seno. “Saya sengaja melakukan ini secara bertahap, mulai dari nol dan berproses,” tegasnya.

Dia mengaku, bisa saja menambah banyak gerai food truck dengan menggandeng banyak investor. Namun, langkah tersebut urung dilakukan mengingat brand yang dia bawa belum kuat.

“Dari pada buat banyak gerai, kemudian hancur, mending dibuat bertahap. Selain itu, kreasi dan inovasi menu harus dilakukan. Bisnis ini bisa terus berkembang,” katanya.

Hal ini senada dengan yang dikatakan Supervisor Dapur Keliling, OMG Taliman. Menurut pria yang biasa disapa OMG tersebut, ide pembuatan food truck tersebut juga tidak terlepas dari sulitnya menemukan lokasi permanen strategis di Jogja.

Food Truck, katanya, mempunyai kelebihan mendekatkan diri langsung ke pembelinya. Hal ini diamini juga oleh Seno. “Selain di pinggir jalan, kami juga sering ikut even-even di Jogja. Seperti di pameran makanan atau kustomfest di JEC beberapa waktu lalu,” jelas dia.

Kelebihan itu berdampak langsung dengan omzet yang bisa diraup oleh bisnis food truck. Sekali buka, pukul 17.00-22.00, pihaknya mampu melayani pemesanan pelanggan setidaknya 50 porsi. Jika dirata-rata satu porsi dijual Rp25.000, maka dalam tempo empat hingga lima jam food truck tersebut mampu meraup transaksi Rp1,2 juta.

Kata OMG, itu terjadi secara konsisten sejak dibuka dua bulan laku. “Kalau untuk event-event, tidak tentu. Kadang ramai kadang tidak. Soalnya konsep food truck ini masih baru,” jelas OMG.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya