SOLOPOS.COM - Aksi Kanjeng Dimas Taat Pribadi saat menggandakan uang. (Istimewa/Youtube)

Dimas Kanjeng Taat Pribadi dikenal memiliki kekuatan gaib menggandakan uang.

Solopos.com, PROBOLINGGO – Drama penangkapan Dimas Kanjeng Taat Pribadi mau tak mau membuat publik terkejut. Dimas Kanjeng yang terseret kasus pembunuhan bukanlah sosok biasa. Dia dikenal sebagai seorang yang memiliki kekuatan metafisika dengan aksinya yang mampu memproduksi uang.

Promosi Keren! BRI Raih Enam Penghargaan di PR Indonesia Awards 2024

Dimas kanjeng Taat Pribadi ditangkap karena diduga terlibat pembunuhan atas santrinya di padepokan bernama Abdul Gani warga Semampir, Kecamatan Kraksaan April 2016 serta Ismail warga Situbondo Februari 2015.

Dilansir Okezone, Jumat (23/9/2016), Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Prabowo Argo Yuwono mengatakan, usai ditangkap di padepokannya Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Probolinggo, Dimas Kanjeng Taat Pribadi dibawa ke Mapolda Jatim  untuk menjalani pemeriksaan penyidik di Ditreskrimum.

Ekspedisi Mudik 2024
Akun Facebook diduga dikendalikan santri Padepokan Dimas Kanjeng. (Istimewa/Facebook)

Akun Facebook diduga dikendalikan santri Padepokan Dimas Kanjeng. (Istimewa/Facebook)

Dimas Kanjeng dikenal sebagai pemilik Padepokan Dimas Kanjeng. Padepokan ini ada di dusun Cangkelek, desa Wangkal, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.

Dimas Kanjeng mengelola sendiri padepokan di atas lahan seluas 30 hektar sejak tahun 2002. Di atas lahan itu berdiri rumah mewah yang dihuni Dimas Kanjeng, pendopo dua lantai, masjid, rumah yang ditempati santri, sekretariat padepokan dan lapangan volly.

Diperkirakan, jumlah santri Padepokan Dimas Kanjeng berjumlah 10.000 lebih. Satri-santri itu berasal dari Jawa Timur, Jawa Barat, Jakarta, Kalimantan dan Bali.

Dia muncul dalam sejumlah video memperlihatkan bagaimana cara menghasilkan uang secara gaib. Meski kontroversial, video-video ini rupanya ampuh memancing perhatian orang.

[Salah satu aki Dimas Kanjeng: https://www.youtube.com/watch?v=V8P53Z7JM4w]

Dimas Kanjeng cukup populer di Jawa Timur daerah tapal kuda hingga bagian barat. Padepokannya sering dikunjungi orang-orang yang memiliki masalah finansial. Banyak pula calon legislatif (caleg) gagal yang datang ke padepokannya karena kehabisan uang untuk dana kampanye.

Salah satu blogger menyebut seseorang yang datang ke padepokannya harus menyetor mahar menabung pada Dimas Kanjeng. Ketika Dimas Kanjeng punya hajatan, seperti ultah anaknya, para santri juga harus menyumbang uang dengan iklas. Tidak ada pembukuan dan bukti pembayaran. Semua uang didonasikan secara cuma-cuma.

Sumbangan itu nantinya akan digandakan menjadi berkali-kali lipat. Untuk mendapat “uang kembali,” Para santri diharuskan membeli “tali ali baba”, yaitu benang putih sepanjang 15cm yg harus diikatkan di tangan.jangan-ikuti-dimas-kanjeng-taat-pribadi-penarik-uang-ghaib

“Harganya 200ewu / benang. Klo gak make beerarti uang mahar yg sudah dibayarkan tiap bulan bertahun-tahun bakal hangus,” tulis roda2blog.

Setiap malam Jumat harus kumpul di rumah koordinator untuk istighosah dan setor mahar. Bahkan ritual ini dilakukan pada bulan tertentu selama satu pekan penuh.

Santri di padepokan Dimas Kanjeng memang dituntut untuk taat. Mereka diberi tahu bahwa uang adalah milik Yang Maha Kuasa. Sedangkan Dimas Kanjeng disebut memiliki ilmu khusus untuk mencetak uang hingga menghadirkan hujan.

Prakter ini sudah terjadi selama bertahun-tahun. Tahun 2014 silam, padepokan ini sempat mendapat rumor miring tentang dugaan penipuan. Namun, tudingan ini sulit dibuktikan.

Sedangkan ketika video-video Dimas Kanjeng diunggah di Youtube, banyak netizen yang mengaku tak percaya. Bahkan ada yang secara langsung mengatakan aksi Dimas Kanjeng rekayasa yang menjurus ke perbuatan syirik (menyekutukan Tuhan).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya