SOLOPOS.COM - Ilustrasi swab test. Tes untuk tracing sulit dilakukan jika berkembang stigma negatif di masyarakat terhadap pasien positif Covid-19. (Reuters)

Solopos.com, KARANGANYAR–Akun media sosial (Medsos) Instagram Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Karanganyar memuat informasi jumlah total tes swab/RT-PCR yang telah dilakukan per hari. Informasi tersebut baru mulai diunggah 30 November 2020.

Data yang dihimpun Solopos.com, akun Instagram Dinkes Karanganyar mencatatkan jumlah total tes swab/RT-PCR per 30 November 2020 sebanyak 10.346 orang.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Jumlah tersebut bertambah setiap hari. Hingga Sabtu (2/1/2021) jumlah total tes swab/RT-PCR sebanyak 17.368 orang. Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Karanganyar, Purwati, menyampaikan pencatatan tersebut sebagai bentuk keterbukaan informasi kepada masyarakat.

“Iya itu data jumlah semua yang telah kami swab. Masyarakat yang sudah di swab, datanya kami munculkan di situ. Untuk keterbukaan saja, kan informasi publik. Sudah berapa sih, mungkin masyarakat mau tahu,” kata Purwati saat dihubungi Solopos.com, Sabtu (2/1/2021).

Heboh! Asap Keluar Dari Tanah Di Popongan Karanganyar, Warga Pun Kepo

Tidak Resah

Beberapa waktu lalu, Bupati Karanganyar sekaligus Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Karanganyar, Juliyatmono, pernah menyampaikan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar gencar melaksanakan tes swab terhadap kontak erat pasien terkonfirmasi positif Covid-19. Langkah itu menimbulkan konsekuensi.

Salah satunya adalah angka kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Karanganyar cukup tinggi. Hingga Sabtu terdata 2.841 kasus. Perinciannya 256 orang dalam perawatan, 2.434 orang sudah dinyatakan sembuh, dan 151 orang meninggal.

“Sebetulnya pada pedoman disebutkan bahwa kontak erat yang bergejala saja yang di-swab. Sedangkan kontak erat yang tidak bergejala, tidak perlu di-swab, tidak apa-apa. Tetapi patuh melaksanakan isolasi mandiri,” ujar dia.

Tetapi, Purwati menyampaikan fakta di lapangan. Sebagian masyarakat memilih mengikuti tes swab baik itu memiliki gejala tertentu maupun tidak bergejala. Masyarakat beralasan hendak mendapatkan kepastian terhadap kondisinya yang berstatus kontak erat.

“Tujuan kami memberikan rasa nyaman kepada masyarakat dan apabila mereka membutuhkan edukasi. Kami fleksibel sesuai kebutuhan masyarakat. Kondisi tertentu kan orang tanpa gejala [OTG] dinyatakan positif Covid-19. Itu banyak. Saya rasa hal ini tidak perlu dipersoalkan [kontak erat swab atau tidak],” ungkap dia.

Bikin Resah, Warga Minta Judi Cap Ji Kia Di Kavling Syariah Kalijambe Sragen Bubar

Purwati menyampaikan Pemkab melaksanakan tes swab terhadap seluruh kontak erat yang bergejala maupun tidak bergejala dengan harapan dapat menekan persebaran Covid-19. Selain itu, Pemkab berupaya memberikan rasa nyaman kepada masyarakat.

“Biar masyarakat tidak resah. Selain itu tetap kami lakukan swab untuk menekan persebaran. Kami lakukan swab pada kontak erat, tapi seandainya tidak mau ya enggak masalah. Yang penting dia mau isolasi mandiri,” jelasnya.

Purwati menyampaikan masa tunggu hasil tes swab bervariasi. Kali terakhir, Solopos.com mendapat informasi bahwa salah satu kontak erat pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kecamatan Jaten harus menunggu hasil tes swab selama sepuluh hari. Purwati tidak menampik hal itu.

“Karena mungkin banyak. Ada yang sepuluh hari, empat hari, tidak mesti ya. Selama menunggu harus tetap isolasi mandiri.”

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya