SOLOPOS.COM - Ilustrasi baju bekas impor (Reza Fitriyanto/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Bagi Anda yang ingin memulai bisnis thrift shop, perlu tahu perhitungan kira-kira modal yang diperlukan.

Saat ini thrift shop memang sedang tren, karena pasar dari bisnis ini juga besar. Banyak penggemar fashion murah yang menjadikan bisnis thrift shop atau pakaian bekas ini semakin berkembang dan menjanjikan untuk ditekuni siapa saja, termasuk kaum muda.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

Dengan modal yang fleksibel untuk disesuaikan, thrift shop juga memiliki target pasar luas yang bisa dibagi dalam berbagai kalangan tertentu.

Menurut Youtuber dan pelaku bisnis thrift shop, Cucu Hermawan, untuk mendapatkan produk thrifting ada tiga cara yakni, pertama adalah melalui bal, kedua adalah paket usaha, dan yang terakhir adalah satuan.

Baca Juga:Lagi Ngetren di Solo, Begini Cara Memulai Bisnis Thrifting Biar Cuan

Tiga cara tersebut dapat juga disesuaikan dengan seberapa banyak modal yang dimiliki. Bal merupakan kumpulan produk bekas dari luar negeri yang diekspor ke Indonesia, paling banyak datang dari negara seperti Jepang dan Korea.

Harga bal juga sangat bervariasi tergantung pada isi produk dan banyak atau tidaknya pasar thrift, jadi harga bisa berubah-ubah dalam waktu tertentu.

“Harga bal dari yang Korea Rp10 jutaan, sekitar segitu. Terus yang dari Jepang sekitar harga Rp18 jutaan. Harga segitu bisa naik bisa turun bagaimana kondisi pasar di dunia thrifting,” ujar Hermawan dalam video yang diupload di Youtube pada 31 Mei 2021.

Dia juga melanjutkan untuk bal yang berisi khusus sweater biasanya didapatkan dengan harga Rp8 juta dari negara Korea.

Baca Juga: Mengenal Thrifting yang Ubah Barang Bekas Jadi Cuan

Di dalam isi bal ini terbagi menjadi tiga bagian yang disebut dengan istilah brand kepala, brand badan, dan brand kaki. Disamping itu akan ada beberapa produk reject yang tidak bisa untuk dijual.

Brand kepala merupakan brand besar dalam dunia fashion seperti Adidas, Nike, Dieckies, dan lain-lain. Sedangkan brand badan merupakan brand fashion seperti Uniqlo, H&M dan Zara, terakhir brand kaki adalah kategori barang thrift yang tidak memiliki brand atau brand murah yang tidak terlalu dikenal.

Kategori tersebut akan memengaruhi thrift paket usaha yang merupakan cara kedua mendapatkan barang bekas.

Paket usaha merupakan penjualan barang thrifting dengan skala kecil, paket ini tidak secara langsung dibeli melalui impor tetapi dibeli dari pemilik usaha thrift shop besar yang jangkauannya luas.

Baca Juga: Persaingan Kian Sengit, Ini Tips Meraup Cuan dari Bisnis Thrifting 

Ada berbagai macam harga disini, mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah disesuaikan dari isi dan tingkatan paket. Jika ada brand kepala di dalamnya maka akan semakin tinggi juga harganya.

Cara terakhir merupakan satuan, thrifting satuan didapatkan dari hunting ataupun pembelian satu persatu barang di berbagai toko lalu dijual kembali.

Cara seperti ini biasanya digunakan oleh penjual yang hanya menginginkan brand-brand tertentu dengan secara detail memastikan kondisi barang sesuai yang diinginkan.

Melalui ketiga cara tersebut modal dapat dengan mudah disesuaikan, tidak perlu untuk memiliki modal banyak usaha bisa dibangun dari kecil terlebih dahulu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya