Solopos.com, KARANGANYAR — Bioskop outdoor di Desa Karang, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar, diprediksi bisa beroperasi di akhir tahun ini. Yang spesial dari bioskop ini adalah film-film yang akan diputar.
Menurut mentor Program Holistic Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) dari Institut Seni Indonesia (ISI) Solo, Finaz Aznie Nazira, film yang diputar di bioskop outdoor ini adalah film buatan warga sendiri dan karya mahasiswa ISI Solo. Meski begitu, akan juga diputar film-film umum.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
“Jadi kami memberdayakan masyarakat agar mampu mengurus bioskop yang nantinya dibangun. Akan kita bantu dan berlanjut kepada adik-adik tingkat kita nanti. Di bioskop itu nanti ditayangkan film-film karya mahasiwa ISI, film umum dan lainnya, dan bioskop ini juga terbuka untuk umum,” kata Finaz saat ditemui di Desa Karang, Sabtu (30/10/2021).
Baca Juga: Bakal Keren, Desa di Karangpandan Ini akan Dibangun Bioskop Outdoor
Seperti diketahui, kelompok mahasiswa Jurusan Film dan Televisi dari ISI Solo mengadakan PHP2D di Desa Karang. Program ini dicanangkan oleh Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Dirjen Belmawa Kemendikbud Ristek).
Tema program ini adalah Pemberdayaan Masyarakat Desa Karang Guna Mewujudkan Desa Wisata Perfilman.
“Kita juga mengajarkan warga Desa Karang, khususnya anak-anak muda untuk membuat film, mulai dari pelatihan, produksi, sampai nanti screening,” kata Finaz
Finaz juga mengatakan bahwa ISI Solo sudah berencana membangun bioskop outdoor yang terletak di Watu Gambir, Desa Karang.
Baca Juga: Ini Dia, Angkringan Tradisional-Modern yang Asyik di Karanganyar
Setelah pemberdayaan ini akan dibuatkan komunitas bagi anak-anak yang sudah dibina agar dapat membuat film sendiri. Film yang mereka hasilkan bisa ditayangkan di bioskop outdoor tersebut.
Apabila ada kegiatan syuting yang menggunakan lokasi Desa Karang, dapat meminta tambahan kru dari komunitas film tersebut.
Dukungan Kemendikbud Ristek
Sumber dana untuk program PHP2D didapat dari Kemendikbud Ristek yaitu sebesar Rp36 juta. Seluruh dana tersebut dialokasikan untuk pemberdayaan masyarakat Desa Karang.
“Pembelian maupun peminjaman alat-alat yang digunakan diambil dari dana tersebut. Kalau dari pihak kampus hanya memberikan uang transport dan meminjamkan alat-alat perfilman yang memang kita butuhkan dan kampus memang punya. Kalau dari desa juga meminjamkan alat tambahan seperti speaker, sisanya kita sewa sendiri,” jelas Finaz.
Kegiatan PHP2D oleh mahasiswa ISI Solo itu disambut baik oleh Kades Karang, Dwi Purwoto. “Saya sangat senang. Karena walaupun tidak awam tetapi menarik bagi masyarakat kita dan dapat belajar hal yang baru. Masyarakat pun sangat antusias dengan mengikuti setiap kegiatan yang ada,” kata Dwi Purwoto.
Baca Juga: Patung Semar Di Karanganyar Bakal Jadi Objek Wisata Edukasi
Ia juga membenarkan rencana dibangunnya bioskop outdoor di Watu Gambir, Desa Karang.
“Prosesnya sedang berjalan, walaupun pelan tapi pasti. Akan selesai di tahun depan tetapi tahun ini sudah bisa digunakan. Selain sebagai pemutaran film, nanti di sana juga bisa digunakan untuk menggelar festival jazz, pergelaran tari atau konser musik bahkan pengajian,” jelas dia.
Di area sekitar Bioskop tersebut juga akan dibangun lahan bagi UMKM dari warga Desa Karang untuk berjualan.
“Kita berharap tim PHP2D dapat menularkan ilmunya kepada masyarakat kita bukan hanya saat ini, tapi ke depannya juga. Kita juga berharap masyarakat dapat menyerap ilmu dari tim PHP2D dengan baik, agar dapat menjadi dasar untuk menyiapkan desa wisata berbasis perfilman,” harap Dwi.
Baca Juga: Hampir 2 Tahun Tutup, Pasar Mbatok Kemuning Akhirnya Buka Lagi Lur
Ia juga ingin ISI akan terus bermitra dengan Desa Karang, salah satunya dengan menampilkan kesenian-kesenian.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
