SOLOPOS.COM - Pemilik Padepokan Nur Dzat Sejati, Gus Samsudin. (Instagram @gus_samsudin_jadab)

Solopos.com, BLITAR — Dalam beberapa hari terakhir, lini masa media sosial dihebohkan dengan perseteruan antara Gus Samsudin dan seorang Youtuber Pesulap Merah atau Marcel Radhival. Perseturan ini bermula dari Pesulap Merah mendatangi padepokan Gus Samsudin yang ada di Desa Rejowinangun, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.

Saat itu, Pesulap Merah hendak membuktikan bahwa apa yang dilakukan Gus Samsudin adalah sebuah penipuan. Pesulap Merah menduga apa yang dilakukan Gus Samsudin hanya sekadar trik belaka.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sebenarnya siapa Gus Samsudin, pemilik Padepokan Nur Dzat Sejati yang sedang viral itu? Berikut ini biografi Gus Samsudin.

Pria berambut gondrong tersebut bernama lengkap Gus Samsudin Jadab. Pria yang lahir pada 1989 itu juga seroang Youtuber. Akun YouTubenya bernama dengan nama Padepokan Nur Dzat Sejati memiliki jumlah subscriber lebih dari 1,61 juta. Video yang diunggah pun lebih dari 2.000 video.

Baca Juga: Membanggakan! Atlet Pencak Silat Ponorogo Raih Emas di Kejuaraan Dunia

Gus Samsudin yang mengklaim dirinya sebagai ahli spiritual ini mengunggah aktivitas spiritual bahkan kejadian supranaturalnya di chanel YouTube tersebut. Di chanel Youtube ini, Gus Samsudin memperlihatkan bagaimana dia menyembuhkan orang dengan metodenya sendiri hingga aktivitasnya berkomunikasi dengan makhluk gaib.

Gus Samsudin juga memiliki dua akun Youtube lain, yaitu Gus Samsudin Jaddab dan Gus Samsudin Family.

Padepokan Nur Dzat Sejati yang dikelola Gus Samsudin ini berad adi RT 002/RW 004, Desa Rejowinangun, Kecamatan Kademangan. Padepokan tersebut baru menempati gedung baru yang telah diresmikan sebulan lalu.

Baca Juga: Grebeg Suro Ponorogo Sukses Digelar, Bupati: Dukungan Rakyat Luar Biasa

Dilansir dari salah satu video di chanel Youtube Gus Samsudin Jaddab, Gus Samsudin mengatakan dirinya membuka Padepokan Nur Dzat Sejati ini terbuka untuk umum. Dia membuka praktik pengobatan untuk siapa pun, tanpa memandang status sosial pasien.

Di video tersebut, Samsudin menyampaikan untuk datang ke padepokannya cukup membawa kartu identitas diri atau KTP.

“Datang ke padepokan hanya bawa jartu identitas. Ini nanti untuk laporan ke desa, polsek, dan polres. Ini bukan untuk mempersulit, tapi ini aturan,” kata dia yang dikutip Solopos.com, Selasa (2/8/2022).

Baca Juga: Rumah Jagal Anjing Berusia 40 Tahun di Surabaya Digeberek Polisi

Gus Samsudin menuturkan untuk mendapatkan pelayanan di padepokannya tidak membutuhkan biaya apa pun.

Setiap orang yang mau berobat di padepokannya akan dilayani. Untuk setiap orang yang datang akan dilayani berupa ruqyah, kemudian akan menjalani terapi, dan konsultasi.

Saat pulang, pasien akan membawa daun bidara, garam, dan kitab untuk petunjuk pengobatan. Dalam rangkaian penyembuhan itu, dia menegaskan tidak memungut biaya apa pun.

“Sama sekali tidak dipungut biaya. Dari mulai pendaftaran ruqyah, konsultasi, sampai bawaannya semuanya gratis. Sama sekali tidak dipungut biaya. Setelah itu yang mau pulang silakan pulang, yang mau menginap silakan menginap,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya