Semarangpos.com, SEMARANG — Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terus mendorong kemandirian pelaku usaha melalui dukungan iklim usaha dengan memberikan bimbingan dan pendampingan agar pelaku usaha termasuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memiliki daya saing.
Kepala BPOM Penny K. Lukito mengatakan dalam rentang 2013-2018 lembaganya telah melakukan bimbingan teknis tentang Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB) kepada 48.987 UMKM. Baik bimbingan teknis secara langsung maupun tidak langsung melalui kinerja pemberdayaan fasilitator keamanan pangan yang telah dilatih.
Promosi Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21% pada Kuartal I 2024
Sebanyak 1.255 orang fasilitator yang telah dilatih berasal dari organisasi kemasyarakatan seperti Aisyiyah, Salimah, dan Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (Ipemi). “Dan dari sembilan Politeknik Kesehatan [Medan, Padang, Serang, Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Malang, dan Jogja],” kata Penny dalam siaran persnya yang diterima Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI) di Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (10/9/2019).
Sinergi dengan berbagai elemen yang dilakukan oleh BPOM menunjukkan bahwa setiap pihak berperan dan mendukung pengembangan UMKM berdaya saing. “Saya mengajak semua pihak untuk bersama bersinergi mendukung strategi perkembangan UMKM di Indonesia, baik melalui pembinaan maupun pengawasan. Bersama kita wujudkan Indonesia yang maju dan terdepan dengan munculnya UMKM berdaya saing unggul,” katanya.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya