SOLOPOS.COM - Suasana saat Magic Under Mountain menampilkan sulap kepada pengujung Kumalagiri Terminal Tipe A Giri Adipura Wonogiri, Rabu (1/6/2022) (Solopos.com/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — Suasana Kuliner Malam Ala Wonogiri atau Kumalagiri di Terminal Tipe A Giri Adipura Wonogiri pada Rabu (1/6/2022) malam tampak meriah dengan pertunjukan Komunitas Sulap Wonogiri, Magic Under Mountain.

Sejumlah pengunjung yang datang ke pusat wisata kuliner malam Wonogiri itu tampak terhibur. Pengunjung Kumalagiri didominasi kawula muda tampak terbahak-bahak sekaligus terbelalak dengan aksi sulap personel Magic Under Mountain.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hassan Rasyid salah seorang pesulap Magic Under Mountain mengajak penonton terlibat pada aksi sulap hipnosis. Seorang penonton bernama Jihad Ismail diajak ke panggung.

Hassan mengeluarkan beberapa kertas berisi tulisan pendek. Jihad begitu mudah membaca tulisan tersebut. Maklum, tulisan yang diberikan hanya kata pendek, seperti nama negara.

Keanehan mulai terjadi saat Jihad dalam keadaan mata tertutup diberi sugesti untuk kembali ke masa kanak-kanak. Ketika ia belum bisa membaca.

Baca Juga : Inilah Keistimewaan Wonogiri, Ternyata Daerah Super Kaya di Soloraya

Hassan memberikan arahan agar Jihad membuka mata. Ia memberikan Jihad tulisan yang sama seperti awal sebelum ia dihipnosis. Anehnya, Jihad tak bisa membaca tulisan.

Sontak, penonton tertawa sekaligus bingung. Jihad seperti anak TK yang belum bisa membaca meski sudah dibimbing untuk mengeja tulisan itu.

“Angel [sulit]. Tulisane ora isa diwaca [Tulisannya tidak bisa dibaca]. Hurufe dadi acak [Hurufnya jadi mengacak]. Aku malih ora bisa macane [Aku jadi tidak bisa membaca]. Jajala dhewe nek ora percaya [Coba saja sendiri kalau tidak percaya],” kata Jihad kepada teman-temannya dan Solopos.com malam itu.

Hassan yang juga ketua Magic Under Mountain mengatakan komunitas sulap Wonogiri lahir pada 25 Mei 2012. Komunitas ini muncul karena keresahan pecinta sulap di Wonogiri yang tak terwadahi.

Padahal, katanya, sulap di Indonesia sedang digandrungi masyarakat Indonesia saat itu. Salah satunya gara-gara program televisi The Master.

Baca Juga : Ini Deretan Kuliner Enak di Kumalagiri Terminal Wonogiri, Pernah Coba?

“Saat ini anggota kami berkisar 20-an orang. Biasanya tampil di event lokal Wonogiri. Sebelum pandemi tak jarang diundang di acara-acara tertentu, seperi mal luar kota, acara anak-anak, dan car free day Wonogiri,” tutur Hassan.

Menurut Hassan seni sulap Wonogiri belum terlalu dilirik masyarakat lokal. Komunitasnya juga belum banyak dikenal. Terbukti, ketika instansi mengadakan acara dan mengundang pesulap. Instansi tersebut justru mengundang pesulap dari luar Wonogiri.

Oleh sebab itu, Magic Under Mountain berupaya mengenalkan sulap Wonogiri kepada masyarakat. Salah satunya tampil di tempat-tempat yang banyak dikunjungi orang seperti di Kumalagiri.

“Kami membuka pintu selebar-lebarnya bagi siapa saja yang ingin bergabung ke komunitas sulap Wonogiri. Asal mereka sungguh-sunggu ingin belajar. Silakan bisa menghubungi media sosial komunitas @magic_wonogiri,” ujar dia.

Baca Juga : Kumalagiri, Wisata Kuliner Berkonsep Outdoor di Terminal Wonogiri

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya