SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Dok)

Suasana sebuah ruang lembaga bimbingan belajar. Bupati Sragen mengungkapkan keprihatinan terkait maraknya lembaga bimbingan belajar yang dinilainya menjadi wujud belum sempurnanya sistem pendidikan. (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

SRAGEN-Bupati Sragen, Agus Fatchur Rahman mengaku prihatin dengan banyaknya lembaga les atau bimbingan belajar. Bahkan menurutnya banyaknya siswa yang ikut les, merupakan bentuk penghinaan kepada komunitas pendidik di sekolah formal.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Ia menilai banyak orangtua atau siswa memilih ikut les karena guru di sekolah tidak serius ketika mengajar. Guru dinilai setengah hati ketika menyampaikan materi, sehingga apa yang disampaikan tidak menyeluruh. “Siswa sudah sekolah dari pagi sampai siang, masih ikut les. Itu sama saja siswa menyepelekan guru,” ujarnya saat memberikan sambutan pada acara Silaturahmi dan Halalabihalal Keluarga Besar Dinas Pendidikan Kabupaten Sragen.

Ekspedisi Mudik 2024

Seharusnya, kata Agus, seorang guru merasa malu jika banyak siswanya yang ikut les, di luar jam pelajaran sekolah. Tapi yang terjadi saat ini, banyak guru yang tidak malu. Bahkan ada yang memberikan les untuk siswanya sendiri. “Guru masih meminta bayaran ngelesi, padahal ia sudah mendapatkan tunjangan sertifikasi,” katanya. Agus meminta semua guru dan kepala sekolah di Sragen merenungi hal itu. “Ini harus jadi keprihatinan kita bersama,” ujarnya.

Salah seorang siswa SDN Sragen 7, Hafit Abek, 11, mengungkapkan dari 49 siswa kelas VI di sekolahnya, ada 28 siswa yang mengikuti les tambahan di salah satu lembaga bimbingan belajar. Ketika ditanya apa alasannya mengikuti les, Hafit mengatakan ia ingin menambah pengetahuan tentang materi pelajaran agar nantinya bisa lulus Ujian Nasional (UN). Menurutnya, ikut les membuatnya lebih memahami materi pelajaran di sekolah. “Kadang ada juga materi pelajaran yang tidak disampaikan guru di sekolah, tapi saat les malah ada,” jelasnya saat ditemui Solopos.com, Jumat (7/9/2012).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya