SOLOPOS.COM - Bek kanan Persis Solo, Andre Eka (kiri) melawan pemain Puma FC pada laga uji coba di Lapangan Klumprit, Mojolaban, Sukoharjo, Sabtu (25/1/2020) sore. (Istimewa/Ofisial Persis Solo)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Persis Solo melempem saat menghadapi tim sekelas Puma FC pada laga uji coba di Lapangan Klumprit, Mojolaban, Sukoharjo, Sabtu (25/1/2020) sore. Meski menang 2-1, Muhammad Isa dkk tidak mampu mengulang performa mengesankan seperti saat menghadapi Persebaya Surabaya 11 Januari lalu.

Laskar Sambernyawa, julukan Persis, bahkan tertinggal lebih dulu. Puma FC mampu unggul melalui skema serangan balik melalui gol yang diciptakan Sidik Kuncoro.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Persis baru bisa menyamakan kedudukan melalui tendangan keras yang dilepaskan Ramdani Tawainella. Persis akhirnya unggul melalui gol yang diciptakan Tri Handoko. Sang bomber menanduk bola umpan lambung Irfan Afghoni yang gagal diantisipasi kiper Puma FC, Baskoro.

Tanpa Piala Presiden, Kick Off Liga 1 2020 Digelar 29 Februari

Laga memang berjalan kurang ideal karena lapangan tergenang air setelah hujan turun. Sejumlah pemain terpeleset atau tidak bisa berlari cepat karena kondisi tersebut.

Pelatih Persis Solo, Salahudin, mengatakan ciri khas permainan yang memainkan sepak bola menekan hilang pada laga tersebut. Namun, dia tak mengetahui penyebab performa kurang apik yang ditunjukkan anak-anak asuhnya.

“Kami akan cari penyebabnya. Setelah dapat [penyebabnya] akan kami perbaiki,” ujarnya saat ditemui wartawan seusai laga, Sabtu.

Salahudin juga mengganti seluruh pemain utama dengan pemain-pemain trial dan pemain-pemain yang selama ini jadi partner latihan di babak kedua. “Pemain utama kami saja tidak fokus. Dari pada memasang mereka, lebih baik memasang pemain muda saja,” kata dia.

Wabah Virus Corona Baru di China dari Ular yang Dimakan Manusia?

Kesempatan itu sekaligus dimanfaatkan untuk memantau perkembangan pemain-pemain muda. Hal itu menjadi pertimbangan untuk mengambil keputusan terkait masa depan mereka.

“Ini jadi evaluasi besar. Jangankan melawan tim Liga 2, melawan tim ini saja mereka tidak sanggup,” terang mantan pelatih Barito Putera tersebut.

Lebih lanjut, Salahudin mulai waswas dengan perkembangan situasi skuatnya. Menjelang kick off Liga 2 2020, ia baru memiliki 12 pemain di tim.

“Saya berharap April kick off. Ternyata kick off jadi Maret. Saya jadi punya waktu sedikit. Kalau hari ini saya punya pemain lengkap 25, saya enggak ada masalah. Takutnya dua hari sebelum kompetisi baru datang [pemainnya]. Tapi mereka yang ada kami siapkan semuanya,” papar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya