SOLOPOS.COM - Tiga tenaga kesehatan (Nakes) bertugas di Puskesmas Lambunu yang juga pembuat konten negatif membedakan pelayanan pasien BPJS Kesehatan dan umum viral di media mengklarifikasi isi konten serta meminta maaf kepada publik yang berlangsung di Dinas Kesehatan Parigi Moutong, Senin (20/3/2023). (ANTARA/Moh Ridwan).

Solopos.com, PARIGI–Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Parigi Moutong, Sulawesi Tengah menindak tegas tiga tenaga kesehatan (nakes) Puskesmas Lambunu II Kecamatan Ongka Malino yang membuat video TikTok perbedaan pelayanan pasien umum dengan pasien BPJS Kesehatan.

Mereka dikenai sanksi disiplin dirumahkan sementara. Sebelumnya, video mereka itu viral di media sosial.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Tiga nakes Puskesmas Lambunu II Kecamatan Ongka Malino itu terpaksa dirumahkan selama 30 hari, sebagai bentuk pembinaan pegawai,” kata Kepala Dinas Kesehatan Parigi Moutong Elen Nelwan di Parigi, Senin (20/3/2023) dikutip dari Antara.

Ia menjelaskan tindakan tiga nakes yang terdiri atas satu lelaki dan dua perempuan itu mencederai profesi. Terlebih, video yang menggambarkan perbedaan layanan terhadap pasien umum dan pasien BPJS Kesejatan itu mendapat sorotan negatif masyarakat.

Selain menghukum dengan dirumahkan selama sebulan, ketiga nakes tersebut diminta mengklarifikas isi konten dan meminta maaf kepada Kementerian Kesehatan, BPJS Kesehatan, organisasi profesi kesehatan, serta masyarakat.

“Dari klarifikasi yang kami dilakukan, konten itu spontan dibuat. Fakta pelayanan di fasilitas kesehatan tidak seperti itu [membedakan pelayanan pasien umum dan pasien BPJS Kesehatan]. Pelayanan di puskesmas maupun rumah sakit mengedepankan pelayanan prima,” lanjut Elen Nelwan.

Ia berharap kejadian seperti itu tidak lagi berulang. Pemerintah sebagai pelayan masyarakat harus menunjukkan etika dan sopan santun dalam menjalankan tugas.

Dia berkomitmen meningkatkan mutu pelayanan dan meningkatkan sumber daya manusia (SDM) nakes di 23 puskesmas di Parigi Moutong, terutama mengenai etika dalam melaksanakan kegiatan pelayanan.

“Kami ingin hal ini jangan lagi terulang. Bagi tenaga kesehatan lainnya kami minta bijak menggunakan media sosial,” ucapnya.

Rinto Rahmat Belike, salah satu nakes dalam video viral, mengatakan konten video dirinya dan dua rekannya itu dibuat saat tidak ada pasien. Mereka saat itu sedang menunggu waktu pergantian piket.

“Tidak ada tendensi apa pun. Kami mengaku salah atas apa yang kami perbuat. Kami juga siap menerima sanksi atas apa yang kami perbuat,” ucap dia.

Rinto dan dua rekannya yang merupakan bidan dan perawat saat ii masih berstatus tenaga honorer di Puskesmas Lambunu II.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya