SOLOPOS.COM - Ilustrasi antiradikal (Dok/JIBI/Solopos)

Puluhan ribu orang menggelar deklarasi antiradikalisme di Sukoharjo sekaligus memecahkan rekor Muri.

Solopos.com, SUKOHARJO — Puluhan warga Sukoharjo mendeklarasikan anti radikalisme dan mengecam praktik bom bunuh diri di Mapolresta Solo jelang Lebaran lalu di Alun-alun Satya Negara, Sukoharjo, Jumat (29/7/2016). Mereka memadati alun-alun sehingga Jl. Veteran ditutup untuk pengendara umum.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Kegiatan itu diprakarsai Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya; Kapolres Sukoharjo, AKBD Ruminio; dan pimpinan Forkopinda Sukoharjo. Acara itu dicatat oleh Museum Rekor Indonesia (Muri) dengan nomor 7.508 kategori peserta terbanyak sejumlah 26.955 orang.

Ekspedisi Mudik 2024

Bupati mengapresiasi elemen masyarakat Sukoharjo yang mau mendeklarasikan gerakan anti radikalisme. Menurutnya, ide deklarasi berawal dari pertemuannya dengan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu. “Dari bincang-bincang muncul gagasan radikalisme harus dibasmi oleh masyarakat sendiri. Hari ini gagasan itu terwujud berkat dukungan Ormas besar Islam di Sukoharjo.”

Aksi massal itu berdampak pada Jl. Veteran yang menjadi salah satu jalur utama di Sukoharjo Kota. Sisi kanan kiri jalan tersebut dipadati parkir sepeda motor dan mobil peserta deklarasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya