SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Pidato Menkominfo Tifatul Sembiring tentang kasus video porno mirip Ariel-Luna Maya-Cut Tari menuai kecaman. Itu karena dia membuka pidato dengan analogi Nabi Isa dan Yesus.

Pidato Tifatul itu mengemuka dalam breakfast meeting membahas pornografi di media massa, bertempat di kantor Kemenkominfo, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta, Kamis (16/6/2010) kemarin. Sejumlah elemen hadir dalam acara ini seperti Komisi Penyiaran Indonesia, Mabes Polri, Dewan Pers, pengelola forum diskusi internet maupun pengelola ISP.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Saat itu Tifatul sebagai tuan rumah membuka acara dengan mengatakan penting untuk menegaskan kejelasan pemeran dalam video porno yang disebut-sebut mirip Ariel-Luna Maya-Cut Tari. Sebab, jika hanya disebut ‘mirip’, implikasi hal itu akan luas.

Tifatul menganalogikan persoalan mirip-mirip itu dengan sosok Isa atau Yesus dalam perspektif Islam dan Kristen. Islam menganggap yang disalib itu hanyalah mirip Isa, sementara Kristen menganggap yang disalib adalah Yesus.

“Dan ini (soal mirip Isa/Yesus) implikasinya masih panjang sampai sekarang. Yang mirip-mirip ini kalau nggak diselesaikan bisa panjang,” kata Tifatul.

Namun Tifatul tidak menjelaskan secara rinci apa implikasi masalah mirip Isa/Yesus dalam hubungan Islam-Kristen sekarang ini.

Soal kemiripan Ariel-Luna-Cut Tari dalam video porno yang menyebar luas, Tifatul minta itu ditegaskan. “Bagaimana dari sesuatu yang mirip ini ditegaskan atas yes or no,” kata dia.

Statemen Tifatul itu menjadi perbincangan hangat di dunia Twitter, Jumat (18/6/2010). Sejumlah Tweeps keberatan pada pidato politisi PKS ini. “Pak Tifatul nggak perlulah ambil perumpamaan Yesus/Isa terhada kasus video porno. Disebut ‘perumpamaan/pengandaian’ pun tidak cocok dengan konteksnya,” komentar @sallysety.

“Kayaknya membandingkan Ariel dll dengan Yesus adalah analogi yang kacau dan melecehkan,” komentar @hasief.

Di akunnya, Tifatul mencoba menjelaskan statemennya tersebut. Dia menyatakan, Islam meyakini bahwa yang disalib bukan Nabi Isa, tapi orang yang ‘mirip’ Isa.  Sedang Nasrani meyakini yang disalib adalah Yesus. “Bisa cek pada ahli teologi,” tulis Tifatul menjelaskan pada followernya ber-ID @nafaurbach.

Tifatul menyatakan, merupakan hak publik untuk tak setuju dengan perumpamaannya. “Silakan dibaca ulang. Tak ada niatan melecehkan siapa pun. Itu netral-netral saja,” ujarnya.

Tifatul menegaskan, itu hanya menganalogikan soal ‘mirip’. “Tak ada penilaian tentang pandangan teologi masing-masing agama. Tak ada menghina. Mari berjernih hati. Salam damai,” ujarnya.

Dia berharap statemennya dibaca dengan jernih. “Rasanya tak ada pelecehan dalam analogi ‘MIRIP’ yang disampaikan. Hak rekan-rekan jika keberatan,” tulisnya.

Di akhir tweetnya terhadap isu itu, Tifatul menulis,”Saya juga manusia biasa, bisa salah. Jika terjadi, dengan legowo saya akan sampaikan maaf. Jadi aneh jika ada yang hujat/ bodoh-bodohkan orang saat diskusi.”

dtc/isw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya