SOLOPOS.COM - Ilustrasi

Ilustrasi

SOLO—Sembilan orang yang dianggap polisi sering berbuat kerusakan dan kekerasan di Kota Solo ditangkap aparat Polresta Solo, Minggu (3/2/2013) dini hari. Mereka langsung ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Mapolresta seusai beraksi di wilayah Jebres, Solo.

Promosi Cuan saat Ramadan, BRI Bagikan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun

Kapolresta Solo, Kombes Pol Asjima’in, mengakui sembilan tersangka tersebut merupakan bagian dari kelompok yang sering membuat kerusakan dan kekerasan di beberapa tempat di Kota Bengawan. Namun Asjima’in enggan menjelaskan lebih jauh keterkaitan sembilan tersangka tersebut dengan kejadian perusakan serta kekerasan yang dimaksud.

Termasuk, aksi mereka pada Jumat (1/2) yang telah mengakibatkan polisi dan anggota Brimob terluka. Dia juga menolak menyebut sejumlah aksi para tersangka itu dengan sebutan sweeping. “Bukan sweeping. Ya membuat kacau keamanan itu, mereka adalah bagian kelompok yang melakukan perusakan-perusakan,” kata Kapolresta saat dimintai konfirmasi Solopos.com, Minggu.

Dia menambahkan sembilan tersangka tersebut masing-masing tiga dari Solo dan enam berasal dari Sukoharjo. Dari sembilan tersangka itu, lanjut dia, dua di antaranya masih dirawat di RSUD dr Moewardi Solo karena terjatuh dari sepeda motor saat dikejar aparat. “Mereka kan jatuh dari sepeda motor saat lari [melarikan diri dari kejaran petugas], satu [orang] patah kaki,” imbuhnya.

Hingga Minggu sore, jajaran Polresta Solo belum menyebutkan barang bukti yang dipakai para tersangka dalam beraksi. Namun berdasarkan pantauan Solopos.com, sejumlah motor telah disita.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, para tersangka itu ditangkap terkait aksi kekerasan di daerah Ngemingan, Jebres, pada Sabtu (2/2) sekitar pukul 12.30 WIB. Tidak ada korban dalam peristiwa itu karena sasaran para tersangka dan kelompoknya berhasil menyelamatkan diri.

Informasi lain menyebutkan kelompok tak dikenal tersebut telah beraksi di Jagalan, Jebres. Sumber Espos menjelaskan aksi kelompok itu sempat memakan dua korban. Mereka adalah Yosep, 25, warga Jebres yang mengalami luka di bagian kepala dan Totok, 29, menderita luka sabetan pedang di lengan kanan dan mengalami hidung retak. Warga yang mengetahui kejadian itu kemudian melapor ke aparat kepolisian.

Polisi lalu melakukan pengejaran yang dimulai dari sekitar palang kereta api Ledoksari, Purwodiningratan, Jebres, sekitar pukul 01.00 WIB. Petugas dikabarkan sempat melepaskan tembakan peringatan di lokasi itu. “Suara tembakan terdengar dari rumah. Tapi kami tak bisa menjelaskan apa yang terjadi,” kata warga di permukiman sebelah barat kawasan itu, Ari, 24, kepada Solopos.com.

Sejumlah anggota kelompok itu pun berlarian ke sejumlah arah. Pengejaran dilakukan petugas ke arah selatan menyusuri Jl Urip Sumoharjo. Hingga tiba di sekitar perempatan Warung Pelem, sejumlah anggota kelompok itu berbelok ke barat atau ke arah Jl Sutan Syahrir, Kepatihan Kulon, Jebres.

Personel Dalmas Polresta Solo mengadang laju para tersangka itu. Sumber Solopos.com menyebutkan sejumlah target petugas mengalami kecelakaan di Widuran atau kawasan depan Gereja El Shaddai. Tim Forensik Polresta Solo dikabarkan menggelar olah TKP di lokasi tersebut sekitar pukul 01.20 WIB.

Empat anggota kelompok yang sempat dirawat di RS dr Moewardi adalah, JP, 37, warga Semanggi; HS, 29, warga Bekonang, Sukoharjo; DT, 40, warga Gandekan, Jebres; MH, 23, warga Semanggi. Tersangka lainnya adalah SS, warga Baki, Sukoharjo; ZA, warga Baki; SR alias JN, warga Baki; MR, warga Purwodari; PR, warga Baki.

Terpisah, Kepala Detasemen (Kaden) C Pelopor Satuan Brimob Polda Jateng, AKBP Sudiyana, Minggu, membantah anggotanya menjadi korban penganiayaan di Jagalan, Jebres, Solo, pada Jumat (1/2) malam. Dia menyebut anggotanya utuh dan tak ada yang mengalami gangguan kesehatan. Hal itu diterangkannya saat ditanyai wartawan di Mapolresta Solo, Minggu siang. “Tak ada anggota saya, semua sehat,” tegasnya.

Sudiyana menganggap pihak mana pun bisa saja mengaku dirinya sebagai anggota Brimob. Dia mencontohkan hal itu terjadi di beberapa wilayah, seperti di Semarang. “Di Semarang itu ada kasus yang mengaku sebagai anggota Brimob, ternyata dia tukang parkir. Seperti di Solo juga, saya baca berita ada Agus Brimob [tersangka pembunuhan di Kafe De’Uno], nyata-nyata dia bukan anggota Brimob, padahal orang menganggap itu Brimob [anggota Brimob],” tukasnya.

Disinggung Solopos.com mengenai upaya pengusutan kemungkinan adanya pihak yang mengaku sebagai anggotanya, Sudiyana mengatakan telah menyerahkan semua itu kepada penyidik Polresta Solo. “Kan bilamana ada kasus [penganiayaan] sudah ditangani Polres [Polresta Solo],” imbuhnya.

Dia pun angkat bicara menanggapi beredarnya kabar penangkapan sejumlah anggota kelompok tak dikenal, Minggu dini hari, sebagai bentuk balasan aparat kepolisian atas kejadian penganiayaan sebelumnya, atau menyangkut korban yang disebut-sebut anggota Brimob itu. “Tak ada, saya tidak tahu dan bukan kapasitas saya bicara. Semalam pun saya BKO [diperbantukan] tugas di luar kota, pengamanan stasiun kereta,” papar Sudiyana.

Mengenai aksi pengejaran terhadap sejumlah anggota pengacau keamanan di Ledoksari, Jebres, pada Minggu dini hari, bermula saat patroli anggota Brimob berpapasan dengan kawanan itu, Sudiyana menegaskan bukan anggotanya yang memulai pengejaran tersebut.

“Seperti saya ini [Detasemen Pelopor C] bekerja sesuai perintah Polda, tinggal [jika terkait masalah di Solo] dikoordinasikan atau sesuai perintah Kapolresta,” tambahnya.

Seperti diberitakan SOLOPOS, Minggu (3/2), seorang anggota Brimob Subden 2 Detasemen C Banjarsari, Solo, Briptu Gatot Subagyo, menjadi korban penganiayaan sekelompok orang tak dikenal saat bertugas di Jagalan RT 001/RW 015, Jagalan, Jumat malam. Korban mengalami luka goresan senjata tajam di leher bagian belakang sepanjang delapan sentimeter dan sempat dirawat di RS dr Oen Kandangsapi, Solo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya