SOLOPOS.COM - Tangkapan layar obrolan tentang bagi-bagi duit Pilkada Sragen di medsos. (Istimewa)

Solopos.com, SRAGEN -- Obrolan warganet tentang bagi-bagi duit Rp20.000 dalam rangka Pilkada Sragen di media sosial atau medsos kian gayeng.

Kabar yang mendadak meramaikan media sosial di Sragen dalam dua hari terakhir itu mendapat respons dari ratusan warganet. Uang Rp20.000 tersebut diduga digunakan sebagai alat untuk membeli suara warga dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sragen 2020.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Unggahan tentang uang tersebut kali pertama ditampilkan akun Facebook Widiefritiani yang memposting selembar uang Rp20.000 di Grup Kumpulan Warga Sragen (KWS). Dia membubuhkan caption,Ada apa dengan 20ribu”.

Cabup Klaten Sri Mulyani Tak Patok Target, Tapi Yakin Menang

Postingan Widiefritiani pada Selasa (8/12/2020) itu mendapat 135 komentar netizen. Sebagian netizen menanggapi dengan respons bergurau atas viralnya postingan itu.

Podo pamer rong puluh ewu iki hahahaha,” tulis akun Atik Alexa July.

Ada udang di balik batu. Ada gendar di balik kulupan pecel, ge tuku pecel turah kui,” tulis akun Ronaldo.

Pilkada Sukoharjo: Joko Paloma Nyoblos Bareng Istri, Klaim Unggul di 7 Kecamatan

Kota Sragen dan Tanon

Sementara itu, informasi yang dihimpun Solopos.com, praktik bagi-bagi uang jelang Pilkada Sragen terjadi di sejumlah tempat.

Kabar bagi-bagi duit ini disebut-sebut ada yang terkait dukungan kepada calon tunggal Pilkada Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati-Suroto, dan ada pula yang mengarah ke kotak kosong.

Di kawasan Kota Sragen, ada warga yang menerima uang Rp10.000 supaya mencoblos kotak kosong. Di Kecamatan Tanon, terdapat warga yang menerima Rp20.000 untuk mencoblos calon bupati petahana.

Sama-Sama Tajir dan Maju Jadi Cawali, Ini Koleksi Kendaraan Anak dan Menantu Jokowi

“Di sini [Tanon] satu suara dihargai Rp20.000. Jadi kalau dalam satu keluarga ada tiga warga yang punya hak pilih, dapat uang Rp60.000. Kami tidak tahu dari mana asal uang itu. Yang memberi memang tokoh masyarakat sini. Tapi, sumbernya dari mana saya tidak tahu,” papar warga yang keberatan disebutkan namanya kepada Solopos.com.

Warga tersebut menegaskan meski ada uang yang diduga terkait bagi-bagi duit Pilkada Sragen, belum tentu uang datang dari tim pemenangan pasangan calon. Bisa jadi, duit itu mengalir dari para botoh yang sering bermain di momentum pilkada seperti hari ini.

Cerita Saksi Bajo di Pilkada Solo: Datang dari Kudus, Keluar Duit Sendiri untuk Biaya Perjalanan

“Bisa jadi itu bukan dari tim sukses pasangan calon, tetapi dari para botoh yang memasang taruhan,” ujar dia.

Sementara itu, Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sragen, Dwi Budhi Prasetyo, belum mendapat laporan dari masyarakat terkait adanya dugaan praktik politik uang dalam bentuk bagi-bagi duit Rp20.000 di Pilkada Sragen.

“Tidak ada laporan. Silakan laporkan ke Bawaslu jika menemukan praktik money politik,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya