SOLOPOS.COM - Bodo Ramelow pemimpin regional Jerman. (NDTV)

Solopos.com, BERLIN — Seorang pemimpin regional Jerman, Bodo Ramelow, telah memicu hujatan setelah dia mengakui bermain Candy Crush saat mengikuti rapat online tentang pandemi dengan kanselir Angela Markel.

Baca Juga: Viral Video Pasangan Gancet di Jalanan, Polisi Turun Tangan

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Melansir NDTV, Kamis (28/1/2021), Bodo, kepala negara bagian Thuringia Timur, membuat pengakuan selama rapat tertutup di aplikasi audio chatroom Clubhouse di akhir pekan.

Ekspedisi Mudik 2024

Menurut laporan media Jerman, politisi dari partai sayap kiri Die Linke itu mengatakan, bahwa selama rapat yang berjam-jam beberapa orang bermain Sudoku, yang lain bermain catur atau Scrabble di ponsel mereka. Sedangkan ia sendiri mengaku bermain Candy Crush.

Ramelow juga dilaporkan menyebut kanselir sebagai Merkelchen yang berarti Markel kecil. Menanggapi kritik online dan media, Ramelow meminta maaf atas penghinaannya terhadap Markel. “Menghilangkan nama kanselir adalah tindakan yang salah,” tulis Ramelow dalam twitnya.

Baca Juga: Cerita Di Balik Transformasi Lahan HP 16 Solo: Pernah Jadi Tempat BABS dan Pembuangan Mayat

Disindir Ramelow

Pada konferensi pers di Berlin pada Senin (25/1/2021), juru bicara Merkel Steffen Seibert menyindir Ramelow. Ia mengatakan bahwa bukti sudah berbicara sendiri dan tidak memerlukan komentar lebih lanjut.

Armin Laschet, Ketua Partai CDU konservatif Markel mengatakan dia tidak bermain-main dalam konferensi pandemi, karena menurutnya pertanyaan rapat adalah hal yang sangat penting. “Kami sedang membahas pelanggaran mendasar pada hak-hak dasar di sekolah, pendidikan, ekonomi dan anda harus terlibat secara terfokus,” katanya pada wartawan Berlin.

Baca Juga:Cerita Di Balik Transformasi Lahan HP 16 Solo: Pernah Jadi Tempat BABS dan Pembuangan Mayat

Menteri dalam negeri Thurigia, Georg Maier dari Sosial Demokrat mengatakan kepada penyiar RND bahwa Ramelow harus mempertimbangkan kembali perilakunya.

Ramelow dan perdana Menteri negara bagian lainnya menolak keras proposal Marker untuk lockdown ketat pada rapat pandemi bulan Oktober, beberapa minggu sebelum ledakan kasus corona. Ramelow sejak itu menyatakan penyesalan dan mengakui bahwa usulan kanselir adalah tindakan yang benar.

Baca Juga: Review Seadanya, Duniadian Dapat Surat Keberatan dari Eiger & Diminta Hapus Video

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya