SOLOPOS.COM - Gubernur New South Wales Australia, David Hurley, berpidato dalam bahasa Indonesia, 11 Maret 2017 lalu. (Kemlu.go.id)

Gubernur New South Wales, David Hurley, mempromosikan bahasa Indonesia di acara Australia-Indonesia Awards.

Solopos.com, JAKARTA — Pejabat pemerintahan asal Australia ini ikut mempromosikan Bahasa Indonesia melalui pidatonya dalam acara Australia-Indonesia Awards. Dia adalah Gubernur New South Wales, David Hurley, yang mampu berpidato dalam bahasa Indonesia secara fasih.

Promosi Cerita Klaster Pisang Cavendish di Pasuruan, Ubah Lahan Tak Produktif Jadi Cuan

Dikutip Solopos.com dari laman Kementerian Luar Negeri, Selasa (15/3/2017), dalam acara Malam Penganugerahan pemenang Australia-Indonesia Awards yang diselenggarakan oleh Australia-Indonesia Association (AIA) di Sydney 11 Maret 2017 lalu, David Hurley memukau para hadirin dengan berpidato dalam bahasa Indonesia. Pidato tersebut disampaikan di semua kalangan mulai dari Duta Besar RI, Presiden Australia-Indonesia Association? (AIA), senator, pengusaha, atlet, budayawan, hingga mahasiswa Australia.

Berbagai tokoh Indonesia dan Australia mendengarkan pidatonya, termasuk Duta Besar RI Nadjib Riphat Kesoema dan istrinya Nino Riphat; Presiden AIA, Eric de Haas; para senator; pejabat pemerintah; pengusaha; akademisi; atlet, budayawan, hingga mahasiswa Australia pecinta Indonesia. Konjen RI untuk Sydney, Yayan Mulyana juga turut hadir.

Dengan mengenakan pakaian batik lengan panjang warna hitam, Gubernur David Hurley yang didampingi istrinya, Linda Hurley, langsung menyapa dan memulai pidatonya dengan ucapan “Selamat malam” kepada para hadirin.

Selanjutnya dengan berbahasa Indonesia yang fasih, mantan Panglima Angkatan Bersenjata Australia ini juga menyampaikan seluruh isi pidatonya dalam Bahasa Indonesia. Akhirnya, dirinya juga menerjemahkan pidatonya ke dalam bahasa Inggris untuk publik Australia.

Isinya, hubungan bilateral Indonesia dan Australia yang terjalin dengan baik akan sangat penting bagi masa depan kedua negara dan kawasan. Dampak langsung dari Pidato tersebut adalah wakil pejabat Australia yang lain juga berusaha membuka dan menutup pidato mereka dengan sapaan khas Indonesia.

Bahasa Indonesia menjadi salah satu bahasa asing terpopuler selain Bahasa Mandarin dan Jepang. Terlebih, Presiden Joko Widodo juga telah meresmikan Balai Bahasa Indonesia (BBI) di Perth, Canberra pada 26 Februari 2017. Menurut Dubes Nadjib, peminat bahasa Indonesia bukan hanya mahasiswa atau pelajar, tapi juga pejabat pemerintah, taruna militer, hingga pengusaha. Kini tak kurang dari 160.000 orang belajar bahasa Indonesia yang tersebar di berbagai pelosok Australia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya