SOLOPOS.COM - Habit atau kebiasaan cari aman baiknya dimulai dari mengetahui teknik berkendara yang tepat dan konsisten.(Ilustrasi/Istimewa)

Solopos.com, JAKARTA – Seringkali pengendara sepeda motor atau bikers berada dalam potensi bahaya berkendara karena habit atau kebiasaan berulang yang dilakukan dengan tanpa sadar.

Kebiasaan itu contohnya bikers yang membelok atau mengubah arah tanpa memberikan signal atau sein sebagai tanda belok. Tentu saja menyebabkan pengendara lain di belakangnya menjadi salah antisipasi yang berpotensi berujung bahaya bahkan kecelakaan.

Promosi Tragedi Kartini dan Perjuangan Emansipasi Perempuan di Indonesia

Hal lain yang kerap kali terjadi, kebiasaan berulang yang tidak terasa bila dilakukan, yaitu meletakkan satu atau dua jemari tangan kanan diatas tuas rem depan dengan tujuan bersiaga.

Kebiasaan ini pada kondisi tertentu mengandung risiko yang cukup fatal. Pada kondisi tertentu terutama panik saat ada kendaraan berhenti secara tiba-tiba di depan dan harus segera menghindar dengan menarik stang kanan.

Secara tidak sengaja karena posisi jemari di atas tuas rem maka tuas rem juga ikut ketarik sehingga seketika akan terjadi perubahan mendadak putaran roda depan, terjadi selip bahkan tergelincir saat permukaan aspal basah.

Untuk meminimalkan risiko yang terjadi sebelum mengalami kondisi tersebut, maka sebaiknya memulai kebiasaan berkendara dengan seluruh jemari tangan memegangi grip gas saat berkendara.

Saat kondisi berkendara perlu mengurangi laju kecepatan secara bertahap atau hanya membutuhkan menjaga kesimbangan, disarankan bikers menggunakan rem belakang.

Sedangkan penggunaan rem depan digunakan saat membutuhkan kecepatan kendaraan yang turun drastis dalam durasi yang pendek atau pengereman yang membutuhkan jarak lebih pendek.

Menggunakan rem depan tanpa ABS tidak boleh langsung serta merta tekan tuas dengan kekuatan penuh, harus bertahap. Dengan latihan dan teknik mengelola tuas rem depan yang benar, maka pengendara bisa mengoptimalkan rem depan agar menghasilkan jarak mengerem yang pendek.

Pengereman jarak pendek yang aman memiliki syarat yaitu harus memiliki ruang (lintasan lurus), harus memiliki grip ban (medan tidak licin) dan harus memiliki durasi (tidak mendadak).

Senior Instruktur Astra Motor Jateng, Oke Desiyanto memaparkan bahwa membuat habit cari aman baiknya dimulai dari mengetahui teknik berkendara yang tepat, komitmen, latihan yang konsisten, dan lakukan terus menerus sehingga akan menjadi otomatisasi dalam diri.

“Ada kebiasaan salah yang kemudian menjadi habit sejak bikers memulai belajar berkendara sehingga sulit dihilangkan. Jangan menyerah, tetap berusaha dan pelajarilah habit cari aman berkendara yang benar karena mendukung keselamatan sebagai hal utama saat berkendara,” ujar Oke dalam rilis yang diterima Solopos.com.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya