SOLOPOS.COM - Salah seorang pengurus IBI Jawa Tengah, Endang Suwartiningsih (kiri) menyerahkan potongan tumpeng kepada sesepuh IBI Sragen, M Suharsih, dalam acara Peringatan HUT ke-61 IBI dan Halalbihalal IBI Cabang Sragen di Gedung Kartini, Sragen, Selasa (11/9/2012).(Espos/Eni Widiastuti)

Salah seorang pengurus IBI Jawa Tengah, Endang Suwartiningsih (kiri) menyerahkan potongan tumpeng kepada sesepuh IBI Sragen, M Suharsih, dalam acara Peringatan HUT ke-61 IBI dan Halalbihalal IBI Cabang Sragen di Gedung Kartini, Sragen, Selasa (11/9/2012).(Espos/Eni Widiastuti)

SRAGEN--Seorang bidan diminta memprioritaskan orang miskin ketika memberikan pelayanan. Pasalnya orang miskin memiliki dana terbatas. Sedangkan orang kaya memiliki banyak uang, sehingga lebih leluasa mencari pertolongan ketika sakit.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Bupati Sragen, Agus Fatchur Rahman, mengungkapkan bagi ibu hamil dari keluarga miskin, saat ini sudah ada jaminan persalinan. Yaitu pelayanan persalinan secara gratis. “Bidan desa tolong gatekna wong mlarat [perhatikan orang miskin],” ujarnya saat memberikan sambutan pada acara Peringatan Hari Ulang Tahun ke-61 Ikatan Bidan Indonesia (IBI) dan Halalbihalal IBI Cabang Sragen di Gedung Kartini, Sragen, Selasa (11/9/2012).

Agus meminta semua kalangan yang berprofesi apapun, mau melonggarkan hati dan pikirannya untuk kaum miskin. Semua pihak diminta memiliki komitmen untuk membela kaum duafa. “Setidaknya ladeni [layani orang miskin] dengan senyum dan sabar,” jelasnya.
Menurutnya, menjadi bidan adalah profesi yang sangat mulia. Saat ini di Sragen terdapat ratusan bidan yang tersebar di 208 desa, puskesmas, rumah sakit dan instansi pelayanan kesehatan lainnya.

Salah satu pengurus IBI Jawa Tengah, Endang Suwartiningsih mengatakan selama ini IBI berusaha meningkatkan profesionalisme anggotanya, dengan mengadakan berbagai kegiatan. Ia juga meminta bidan untuk melanjutkan pendidikan, bagi yang mampu. “Silakan tingkatkan pengetahuan setinggi-tingginya,” ujarnya.

Pengetahuan itu, terangnya, terutama dalam bidang kesehatan dan pelayanan terhadap pasien. Harapannya bidan bisa memberikan pelayanan berkesinambungan dan paripurna.
Agus juga mengungkapkan salah satu tugas bidan yaitu mengusahakan agar angka kematian ibu dan bayi di Kabupaten Sragen semakin menurun. Jika sudah ada usaha sungguh-sungguh, tapi hasilnya belum menurun, hal itu bukan lagi menjadi tanggung jawab bidan. “Itu sudah takdir dari Yang Maha Kuasa,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya