SOLOPOS.COM - Bibit Waluyo (Dokumentasi/JIBI/SOLOPOS)

Bibit Waluyo (Dokumentasi/JIBI/SOLOPOS)

SEMARANG-Gubernur Jateng, Bibit Waluyo merasa frustasi dengan macetnya realisasi pembangunan pasar induk sayur dan buah Agromas di kawasan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) Semarang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebab, menurut Gubernur sampai saat ini Kementerian Agama (Kemenag) belum mengeluarkan izin pembangunan pasar induk tersebut. “Tinggal teken wae kok angel [Tinggal tanda tangan saja susah], padahal tujuannya baik,” katanya di Semarang akhir pekan lalu.

Untuk membangunan induk sayur dan buah Agromas di kawasan MAJT Semarang milik Badan Kesejahteraan Mesjid (BKM) memerlukan izin penggunaan lahan dari Kemenag. Keberadaan pasar induk sayur dan buah tersebut, nantinya akan menampung produk-produk andalan petani Jateng.

Padahal untuk membangun pasar induk yang diperkirakan menelan dana Rp66 miliar itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng telah menyiapkan dana Rp36 miliar. Sedang kekurangan dana senilai Rp30 miliar akan ditanggung pihak investor swasta yang telah berminat membangun pasar induk tersebut.

Lebih lanjut, Gubernur manyatakan keheranannya dengan sikap Kemenag yang tak kunjung memberikan izin. Pembangunan pasar induk ini untuk kepentingan MAJT, karena keuntungan dari pengelolaan pasar induk sepenuhnya untuk kemakmuran masjid.

Sebab, salama ini dana perawatan dan rehabilitasi MAJT hanya mengandalkan dari bantuan Pemprov Jateng melalui APBD.”Saya heran, dana tidak minta, hanya minta izin penggunaan saja susah sekali. Saya sekarang jadi agak kendor,” kata mantan Pangdam IV/Diponegoro ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya