SOLOPOS.COM - Pedagang dan pembeli melakukan transaksi pembelian sapi di Pasar Hewan Purwantoro. Foto diambil beberapa waktu lalu. (Espos/Trianto Hery S)

Pedagang dan pembeli melakukan transaksi pembelian sapi di Pasar Hewan Purwantoro. Foto diambil beberapa waktu lalu. (Espos/Trianto Hery S)

Pedagang dan pembeli melakukan transaksi pembelian sapi di Pasar Hewan Purwantoro. Foto diambil beberapa waktu lalu. (Espos/Trianto Hery S)

WONOGIRI--Peternak sapi di Wonogiri selama lima bulan terakhir resah menyusul tak adanya bibit sapi. Para peternak mengaku rugi karena harus menunggu beberapa bulan lagi agar masa birahi sapi tumbuh sehingga bisa dilakukan pembuahan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pernyataan itu disampaikan Ketua Kelompok Tani Ternak Ngudi Rukun, Dusun Krisak Wetan, Desa Singodutan, Kecamatan Selogiri, Warji, Selasa (19/6/2012). Dia mengaku hingga berita ini ditulis, belum ada solusi yang menguntungkan peternak. “Masa birahi sapi hanya dua hari. Kami mendapat laporan dari anggota kelompok bahwa bibit sapi tidak ada, sementara sapi milik peternak sudah waktunya untuk dikawin suntik,” ujarnya.

Warga Krisak itu menyatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan petugas kawin suntik dari Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan (Nakperla) Wonogiri.

“Jawaban dari petugas sama, yakni bibit sapi kosong. Menurut anggota kelompok kekosongan bibit sudah terjadi sejak Januari. Peternak juga tak berani mencari bibit sapi ke luar daerah hingga sekarang.”

Anggota DPRD asal Selogiri, Samino meminta Dinas Nakperla Wonogiri segera mencarikan solusi agar peternak sapi tak dirugikan terlalu lama. “Kasihan peternak jika tak segera ada bibit sapi.”

Sementara itu, Kepala Dinas Nakperla, Wonogiri Rully Pramono saat
mengonfirmasi Solopos.com mengaku straw atau semen beku untuk bibit sapi belum ada.

“Tahun ini, pengadaan inseminasi buatan melalui lelang. Pelelangan dilakukan setelah adanya temuan BPK TA 2010 yang memberikan catatan bahwa pengadaan inseminasi buatan tak boleh masuk pengadaan tetapi meski masuk ke kegiatan.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya