SOLOPOS.COM - MENDERITA -- Aulia Danar Al Zahra dipangku oleh ibunya di rumahnya, Dusun Sapen RT 5/RW VIII, Desa Kebak, Kebakkramat, Jumat (13/5). (JIBI/SOLOPOS/Farid Syafrodhi)

Aulia Danar Al Zahra, bocah balita yang umurnya belum genap dua tahun itu hanya diam ketika dipangku ibunya, Aning Sri Maryani. Matanya terpejam. Tubuh mungilnya meringkuk di pangkuan ibunya. Sesekali, ia membuka kedua matanya. Tapi setelah itu, ia terlelap lagi dalam tidur siangnya.

MENDERITA -- Aulia Danar Al Zahra dipangku oleh ibunya di rumahnya, Dusun Sapen RT 5/RW VIII, Desa Kebak, Kebakkramat, Jumat (13/5). (JIBI/SOLOPOS/Farid Syafrodhi)

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Meski bibir sebelah kanan bocah itu terlihat membengkak, Aulia jarang menangis. Konon, saat Aulia berumur tiga bulan, tiba-tiba tumbuh benjolan kecil di bibir sebelah kanan. Kala itu, orangtuanya sama sekali tidak curiga benjolan itu makin membesar. Seiring waktu berjalan, benjolan warna hitam agak ungu itu semakin membesar. Lalu, benjolan di dekat bibir itu semakin menjalar di pipi kanan bocah itu.

“Anak saya ini sudah tiga kali bibirnya berdarah karena setiap hari membengkak dan semakin besar,” ujar Aning saat ditemui Espos di rumahnya di Dusun Sapen RT 5/RW VIII, Desa Kebak, Kecamatan Kebakkramat, Jumat (13/5). Meski benjolan itu menjalar ke leher, kata Aning, anak bungsunya itu jarang menangis. Aulia juga tidak terlalu rewel untuk urusan makan. Makanan apa pun asal halus, bisa ia makan. Tapi ada kalanya, ia tersedak gara-gara harus makan makanan yang agak kasar.

Beberapa pekan lalu, Aulia diperiksakan oleh kedua orangtuanya ke Puskesmas Kebakkramat. Karena peralatan di sana tidak memadai, Aulia dirujuk ke RSUD dr Moewardi, Solo. Selama lebih kurang 12 hari dirawat di sana, sama sekali tidak ada perubahan. “Sempat diperiksa, kata dokter, kemungkinannya ada dua, yaitu tumor atau pembengkakan pembuluh darah,” ujar Suratman, ayah Aulia.

Beberapa saat kemudian, dokter menganjurkan Aulia untuk dioperasi. Baik Aning maupun Suratman setuju. Rabu (12/5) lalu, sebetulnya Aulia sudah dioperasi. “Tapi operasinya batal, kata dokter yang merawat anak saya, peralatannya belum ada,” kata Suratman.

Mendengar penjelasan seperti itu, ia berang. Sebab. beberapa hari sebelum dioperasi, bocah mungil itu harus puasa. Sejak pukul 03.00-11.00 WIB, perut Aulia tidak kemasukan makanan dan minum. Padahal kala itu, anaknya itu menangis tersedu-sedu minta susu dan makan. Ternyata operasi batal. Karena tidak ada kepastian kapan akan operasi, terpaksa Aulia dibawa pulang. “Saya memang tidak tahu apa-apa. Tapi saya tidak mau anak saya jadi uji coba,” tukas Suratman.

Oleh: Farid Syafrodhi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya