SOLOPOS.COM - Puluhan warga pemohon tengah menunggu giliran pemanggilan saat mengurus STNK maupun BPKB di Kantor UP3AD Samsat III Semarang, Jumat (6/1/2017). (Imam Yuda Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

Biaya pengurusan surat tanda nomor kendaraan (STNK) dan buku pemilik kendaraan bermotor (BPKB) dinaikkan, penerapan tarif baru itu di Samsat III Semarang diwarnai dengan aksi seorang warga yang marah-marah.

Semarangpos.com, SEMARANG — Hari pertama pemberlakuan tarif baru biaya pengurusan surat tanda nomor kendaraan (STNK) dan buku pemilik kendaraan bermotor (BPKB) di Kantor Unit Pelayanan Pendapatan dan Pembayaran Aset Daerah (UP3AD) Samsat III Semarang, Jumat (6/1/2017), diwarnai aksi marah-marahnya seorang warga yang tengah memohon perpanjangan STNK.

Promosi Tanggap Bencana Banjir, BRI Peduli Beri Bantuan bagi Warga Terdampak di Demak

Kemarahan warga yang belakangan diketahui bernama Mulyono, warga Jatisari Timur, Kecamatan Mijen, Kota Semarang itu bukan lantaran biaya pengurusan STNK yang naik dua kali lipat dari sebelumnya, melainkan karena lambatnya pelayanan dari petugas Samsat III Semarang.

Seperti diketahui per 6 Januari 2016 biaya pengurusan STNK dan BPKB mengalami kenaikan tiga kali lipat. Kenaikan itu didasari Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2016 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) di Lingkungan Polri menggantikan PP No. 50/2010.

Kenaikan itu meliputi biaya pengurusan perpanjangan STNK yang semula tidak dipungut biaya, kini dikenai tarif Rp25.000 untuk kendaraan roda dua dan tiga, serta Rp30.000 untuk roda empat. Selain kenaikan tarif pengesahan STNK itu masih banyak lagi komponen pengurusan STNK dan BPKB yang mengalami kenaikan hingga lebih dari 100%. Pemerintah maupun aparat kepolisian berdalih kenaikan tarif itu dilakukan demi memberikan pelayanan yang lebih baik bagi para warga pemohon yang ingin mendapatkan maupun memperpanjang STNK dan BPKB kendaraan miliknya.

Meski demikian, kenaikan tarif pengurusan STNK dan BPKB itu bukanlah penyebab Mulyono marah-marah. Ia marah karena setelah mengantre cukup lama, namun tak kunjung mendapat pelayanan baik yang dijanjikan pemerintah.

Bahkan, setelah mengantre cukup lama, sekitar tiga jam di loket Samsat III Semarang, Mulyono nekat menghampiri petugas. Ia marah-marah karena menilai petugas lamban dalam memberikan pelayanan. “Saya sejak tadi pagi belum dilayani, dapat nomor antrean sejak tiga jam enggak dipanggil-panggil juga. Bagaimana ini pelayanannya,” ujar Mulyono saat dijumpai wartawan di Samsat III Semarang, Jumat.

Keluhan Mulyono itu untungnya diungkapkan saat petugas gabungan dari Polda Jateng dan Samsat menggelar peninjaun terkait kenaikan biaya komponen PNBP di Samsat III Semarang. Ia pun langsung didatangi petugas dari Polda Jateng agar emosinya redam.

Kepada petugas, Mulyono mengatakan seharusnya pelayanan mengurus dokumen kendaraan bermotor dapat dipercepat, mengingat jumlah pemohon bertambah banyak dalam hitungan jam. Ia juga meminta petugas Samsat agar menambah jumlah loket pelayanan guna mengantisipasi lonjakan pemohon.

“Harusnya petugasnya ditambah. Kalau tetap seperti ini ya antreannya jadi semakin banyak,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Unit Pelayanan Pendapatan dan Pembayaran Aset Daerah (UP3AD) Samsat III, Puji Astuti, mengaku telah mengerahkan semua petugasnya untuk melayani perpanjangan dokumen kendaraan bermotor di kantornya. “Kami sampai kewalahan melayani pengajuan STNK di sini, malahan petugas kami harus lembur larut malam buat menyelesaikan dokumen kendaraan yang semakin banyak,” terang Puji.

Puji menambahkan mulai hari ini terdapat kenaikan biaya perpanjangan STNK dan komponen lainnya yang termasuk dalam PNPB. Dengan kenaikan itu, ia pun berjanji petugas baik dari kepolisian maupun Samsat akan meningkatkan pelayanannya dengan prima.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya