Minggu, 25 Desember 2011 - 13:30 WIB

Biaya tinggi Indonesia akibat gratifikasi dan suap

Redaksi Solopos.com  /  Aksara Solopos  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta [SPFM], Masih maraknya gratifikasi, suap dan korupsi di Indonesia mengakibatkan biaya ekonomi yang tinggi. Hal tersebut menjadi salah satu faktor pertumbuhan ekonomi RI tidak maksimal. Dalam Refleksi Akhir Tahun Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Wakil Kepala PPATK Agus Santoso mengemukakan bahwa percepatan pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya akan bisa dipercepat apabila ekonomi biaya tinggi bisa dihapuskan.

Agus ketika berbincang dengan detikcom di Jakarta, Minggu (25/12) menjelaskan hal tersebut mengakibatkan pertumbuhan ekonomi nasional akan terkendala. PPATK melaporkan, transaksi keuangan mencurigakan (LTKM) terkait tindak pidana korupsi meningkat tajam 71% sepanjang 2011. Demikian pula tindak penyuapan dan transaksi narkotika meningkat selama tahun ini. Selain korupsi, tidak pidana penyuapan dan narkotika juga naik. Dugaan tindak pidana narkotika naik 150% dari tahun 2010. Sedangkan pidana penyuapan naik 114% dibandingkan periode tahun lalu. [dtc/dtp]

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif