SOLOPOS.COM - Ilustrasi dana segar. (Solopos-dok)

Solopos.com, SOLO — Anggaran biaya tak terduga (BTT) pada APBD 2021 Kota Solo yang dialokasikan sebesar Rp110 miliar diprediksi hanya terserap Rp60 miliar.

Hal itu disebabkan terkendalinya pandemi Covid-19 mulai bulan September 2021 hingga saat ini. Penjelasan tersebut disampaikan anggota Komisi IV DPRD Solo, Asih Sunjoto Putro, saat diwawancara wartawan, Rabu (27/10/2021).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Jadi kami menganggarkan BTT saat itu dengan asumsi kondisi pandemi Covid-19 di Solo seperti yang terjadi pada Juli 2021. Kondisi seperti itu diasumsikan hingga Desember 2021. Tapi mulai September 2021 sudah melandai,” tutur dia.

Baca Juga: Dana Bansos Covid-19 APBD Solo Disebut Ada Selisih, Ini Penjelasan Dinsos

Dengan kondisi seperti itu, Asih menjelaskan, sebagian besar anggaran yang sudah dialokasikan tidak terserap. Politikus PKS tersebut menjelaskan anggaran BTT sebesar Rp110 miliar terdiri dana bansos Rp31,8 miliar, sisanya untuk kegiatan penanganan Covid-19.

Beberapa kegiatan itu meliputi pemenuhan kebutuhan sarana prasarana (sarpras) penanganan pasien Covid-19 di rumah sakit (RS), dan tempat isolasi terpusat (isoter). “Misalnya untuk tenaga kesehatan, penyediaan sarpras isoter. Anggarannya kan tidak terpakai,” mbuh dia.

Bila kondisi pandemi Covid-19 di Solo terus terkendali seperti sekarang ini, Asih mengatakan, BTT sebesar Rp110 miliar diprediksi hanya terpakai Rp60 miliar. Dengan demikian, sisa lebih penggunaan anggaran (silpa) diprediksi mencapai Rp50 miliar.

Baca Juga: 400.000 Dhuafa Terima Manfaat Dana Solopeduli Selama 2020

Penjelasan senada disampaikan Ketua DPRD Solo, Budi Prasetyo, saat diwawancara Solopos.com, Selasa (26/10/2021). Menurut dia BTT di RAPBD 2022 dianggarkan hanya Rp40 miliar, atau turun hingga Rp70 miliar dibandingkan tahun ini.

Penurunan nilai anggaran BTT tahun depan mendasarkan asumsi atau prediksi kondisi pandemi Covid-19 yang terus terkendali. “Kami kurangi BTT karena harapan di 2022 Covid-19 melandai, walau ada ketakutan muncul gelombang 3,” ujar dia.

Disinggung ihwal ancaman munculnya gelombang ke 3 Covid-19, Budi berharap tidak terjadi. Dengan begitu anggaran BTT yang dialokasikan tak perlu ditambah. “Mudah-mudahan enggak ya. Kita yakin saja lah,” terang politikus PDIP tersebut.

Baca Juga: Bansos PPKM Darurat dari APBD Solo Segera Cair, Penerimanya 42.507 Orang

Ihwal anggaran BTT tahun 2021 sebesar Rp110 miliar, diakui Budi kemungkinan hanya terserap 60 persen hingga 70 persen hingga akhir tahun ini. Serapan anggaran BTT untuk kebutuhan penanganan pandemi Covid-19 dan bansos masyarakat.

“Paling terserapnya maksimal di angka Rp70 miliar dari total Rp110 miliar. Itu termasuk untuk sembako dan operasional institusi kesehatan. Namanya dana cadangan, jadi tidak harus dipergunakan semuanya kan,” imbuh dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya