SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Biaya mengikuti les di lembaga bimbingan belajar (bimbel) di Solo beragam, mulai dari Rp9 juta/tahun hingga lebih dari Rp10 juta/tahun. Namun demikian, lembaga bimbel masih diminati.

Direktur Yayasan Satu Karya Karsa (YSKK), Kangsure, mengatakan bertahannya tempat bimbel di tengah penerapan sistem full day menunjukkan orang tua belum puas dengan pelayanan yang diberikan sekolah. Dia berharap sekolah mampu memberikan pelayanan pendidikan secara lebih maksimal.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Harusnya ketika siswa mengikuti les tambahan di lembaga bimbel, sekolah itu malu. Kenapa? Karena seharusnya sekolah memberikan pelayanan pendidikan yang memuaskan orang tua. Jadi orang tua tidak perlu mengeluarkan uang tambahan untuk biaya les di lembaga pendidikan,” ujarnya saat dihubungi reporter Solopos.com, Tamara Geraldine, lewat sambungan telepon, Jumat (18/1/2019).

Ia berharap tunjangan sertifikasi guru benar-benar bisa meningkatkan kualitas mengajar mereka. “ Sertifikasi guru itu kan setiap tiga bulan. Itu [tunjangan sertifikasi] sebenarnya bisa untuk menambah sarana dan prasarana kegiatan belajar supaya kemampuan siswa meningkat. Jadi siswa tidak perlu lagi ikut les tambahan,” ujar dia.

Sistem full day seharusnya membuat siswa makin mengerti pelajaran. Bukan justru mendorong siswa mengikuti tambahan belajar. “Sebenarnya kasihan juga siswanya harus belajar secara nonsetop. Seharusnya full day school membuat siswa tidak perlu ikut les tambahan di bimbel. Jadi mereka bisa istirahat,” ujarnya.

Sementara itu, Aggit Putra Kusuma selaku Kepala Cabang Solo Ganesha Operation (GO) Solo mengatakan peminat bimbel di lembaganya mayoritas siswa di kelas akhir. “Kebanyakan kelas VI, IX, dan XII. Mereka dari kelas atas [akhir] semua tingkatan, misalnya, SD, SMP, dan SMA,” ujarnya, Jumat.

GO mempunyai sembilan cabang di Solo. Setiap cabang memiliki paling banyak siswa hingga 300 orang. “Jumlah setiap cabang itu variatif, tergantung lokasinya. Kalau dihitung satu cabang bisa 100 hingga 300 siswa,” jelas dia.

Tempat bimbel GO berupaya meningkatkan kualitas pembelajaran berdasarkan masukan orang. “Orang tua pasti ada masukan untuk meningkatakan mutu kualitas bimbel sendiri. Saran dan masukan mereka selalu kami tampung untuk memperbaiki mutu,” ujar dia.

Ia mengatakan biaya di GO adalah Rp 10.000.000 untuk satu tahun pembelajaran. Namun, GO juga punya program potongan-potongan harga. “Normalnya kami Rp 10.000.000 per tahun. Tetapi ada beasiswa bagi siswa yang berprestasi hingga 60% dan untuk anak guru kami mempunyai diskon 50%,” jelas dia. Berdasarkan brosur GO yang diterima Solopos.com, biaya les di GO ada yang mencapai Rp12,2 juta/tahun untuk kelas IX SMP. Biaya tersebut belum didiskon.

Anggota staf Bimbel Neutron, Adi Putra, mengatakan lembaga bimbingan belajar di Solo cenderung naik. “Memang di Solo ini ada banyak lembaga bimbel. Mereka punya cara tersendiri untuk membidik konsumen,” kata dia.

Siswa di lembaga Bimbel Neutron Veteran, Davian Putra, tak merasa dibebani dengan les tambahan. “Senang saja kalau belajar di bimbel karena banyak temennya. Terus kalau ada kesusahan PR bisa diselesaikan dengan teman beda sekolah,” jelas dia.  Berdasarkan brosur Neutron yang diterima Solopos.com, biaya les bervariariasi. Biaya yang belum didiskon mencapai Rp10 juta/tahun hingga Rp13 juta/tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya