Solopos.com, SOLO — Pelaksana proyek pembangunan flyover Purwosari Solo meminimalisasi distribusi material pada siang hari guna menghindari kemacetan di ruas jalan tersebut.
Pembangunan lintas atas tersebut sekurangnya membutuhkan 40.000 meter kubik beton, di mana 30.000 di antaranya disuplai dari batching plant di dekat lokasi pembangunan. Sisanya, dibuat di Mojosongo, Palur, dan Telukan.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Colomadu Jadi Fokus Menekan Angka Leptospirosis di Karanganyar, Ini Alasannya
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.6 Satker Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah I Jateng, Alik Mustakim, mengatakan keberadaan batching plant mengurangi aktivitas kendaraan proyek.
Ia menyebut batas terluar jalur alat berat sekitar 1 kilometer dari simpang empat Kerten dan satu kilometer dari simpang empat Purwosari.
Kunjungi Solopos, Gubernur Ganjar Beberkan Kisah Asmaranya dengan Atiqoh
"Pengiriman material dan lalu-lalang kendaraan proyek kami upayakan malam hari, agar tidak menambah kemacetan di dalam kota. Selain itu, kami sebisa mungkin menghindari ruas jalan kota. Itupun tidak tiap hari, jadi insidental," kata dia, kepada wartawan, barubnaru ini.
Kendati begitu, Alik menyebut lalu lintas kendaraan berat di lokasi proyek tidak terhindarkan. Jika per hari, pembangunan membutuhkan 300 meter kubik beton, dibutuhkan 50 truk mixer. Hal itu dikarenakan kapasitas setiap truk mixer hanya sekitar 6 meter kubik.
Catat! 14 Februari Tiket Kereta Api Lebaran 2020 Bisa Dipesan
"Kepada masyarakat, kami juga sampaikan meski perlintasan sebidang Purwosari tertutup untuk umum, namun kendaraan proyek masih bisa lewat. Ini mau enggak mau, ya, karena area pembangunan kami sangat sempit, sekitar 3,5 meter di area rel sisi utara,” ucapnya.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo, Hari Prihatno, menyebut kondisi lalu lintas lebih lengang pada malam hari sehingga dipastikan tidak akan mengganggu aktivitas warga.
Pihaknya siap mengatur arus lalu lintas sekitar proyek mengingat masih ada akses ke stasiun, sekolah, pertokoan, maupun perkantoran di kawasan tersebut.