SOLOPOS.COM - Ilustrasi menghitung uang. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO — Istilah gopek, goceng, ceban dan gocap sudah kerap kita dengar. Istilah itu biasa muncul dalam obrolan sehari-hari, terutama saat terjadi transaksi keuangan. Namun, sudahkah Anda tahu arti dari gopek, goceng, ceban dan gocap?

Istilah gopek, goceng, ceban dan gocap sebenarnya berasal dari bahasa Mandarin. Istilah ini awalnya tentu hanya dipahami oleh warga Tionghoa dan keturunannya yang sudah menjadi warna negara Indonesia (WNI).

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

Namun, istilah gopek, goceng, ceban dan gocap kemudian berkembang menjadi bahasa sehari-hari warga yang bukan keturunan Tionghoa. Artikel ini akan menjelaskan arti dari istilah gopek, goceng, ceban dan gocap.

Dilansir dari Gramedia.com, Sabtu (28/1/2023), istilah gopek, goceng, ceban dan gocap biasa dipakai untuk menyebut bilangan dalam bahasa Mandarin. Bilangan-bilangan tersebut biasanya digunakan oleh warga Tionghoa yang berdialek hokkian. Mayoritas warga Tionghoa yang ada di Indonesia berasal dari Fujian dan sekitarnya.

Bahasa tersebut menyebar ke Tanah Air karena warga Tionghoa biasa berdagang dengan masyarakat kelas menengah bawah. Awalnya, istilah dari bahasa Mandarin ini berkembang di Jakarta. Setelah itu tersebar lebih luas ke kota-kota besar lainnya seperti Medan, Riau, Kep. Bangka Belitung, Palembang, Pontianak, Tarakan, Surabaya, dan Makassar. Berikut adalah arti dari istilah gopek, goceng, ceban dan gocap.

Gopek = lima ratus (500)

Goceng = lima ribu (5.000)

Ceban = sepuluh ribu (10.000)

Gocap = lima puluh (50)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya