SOLOPOS.COM - Wastafel terpasang di salah satu sudut Alun-alun Sasana Langen Putra Sragen, Sabtu (31/10/2020). (Solopos.com-Moh. Khodiq Duhri)

Solopos.com, SRAGEN -- Dinas Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Sragen pada Juni lalu mulai membuka tiga taman untuk umum setelah lebih dari tiga bulan ditutup total.

Tiga taman di Sragen yang dibuka itu adalah Taman Kridoanggo, Taman Sukowati, dan Edupark Gemolong.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Sejak diberlakukan kenormalan baru pada Juni lalu, jumlah pengunjung tiga taman itu mulai bertambah meski masih di bawah jumlah kunjungan warga pada hari-hari normal sebelum terjadi pandemi Covid-19. Sejumlah wastafel sudah terpasang di area taman.

24 Orang Tewas dan 800 Korban Terluka Akibat Gempa Turki

Tidak hanya di tiga taman itu, beberapa wastafel juga terpasang di Alun-alun Sasana Langen Putra Sragen. Pengunjung diharapkan mau mencuci tangan sebelum menyentuh sejumlah fasilitas yang ada di taman maupun di kompleks alun-alun kebanggaan wong Sragen itu.

“Sebagai tempat umum, alun-alun dan taman lain dikunjungi oleh banyak warga. Kita tidak pernah tahu siapa saja yang telah duduk di bangku taman. Apakah ada di antara mereka yang positif corona, kita tidak pernah tahu,” jelas Angga, 32, pengunjung Alun-Alun Sasana Langen Putra Sragen saat berbincang dengan Solopos.com di lokasi, Sabtu (31/10/2020).

Sebagai langkah antisipasi, ungkap dia, tepat sekali kalau di setiap taman dan tempat umum seperti alun-alun diberi wastafel yang bisa dipakai semua pengunjung.

"Jadi, akan lebih aman bila semua pengunjung mau mencuci tangan sebelum bersantai di taman atau alun-alun," kata Angga.

Melewati Satu Pintu

Untuk menghindari potensi membeludaknya pengunjung, akses masuk Taman Sukowati dan Edupark Gemolong dibatasi. Pengunjung hanya bisa masuk dan keluar melewati satu pintu di dua taman itu.

Pemkab Wonogiri Izinkan Hajatan, Begini Harapan Pengelola Bus AKAP

Waktu operasional Taman Sukowati dan Edupark Gemolong dibuka hingga sore. Pada malam hari, kedua taman itu ditutup untuk umum. Jajaran Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspimcam) Gemolong juga beberapa kali menggelar operasi yustisi dengan sasaran pengunjung Edupark Gemolong yang tidak memakai masker.

Khusus untuk Taman Kridoanggo, Disperkim Sragen tidak bisa membatasi akses masuk taman itu karena tidak dilengkapi dengan pagar keliling. Kendati begitu, Disperkim secara rutin menyemprotkan cairan disinfektan ke area taman.

Area yang wajib disemprot disinfektan itu meliputi tempat duduk, spot selfie dan toilet.

Seorang Pria Nekat Tabrakkan Mobil ke Gerbang Masjidil Haram

Di area taman juga terdapat papan pengumuman supaya pengunjung mau menjaga protokol kesehatan dengan cara melaksanakan 3 M yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak antar pengunjung taman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya