SOLOPOS.COM - Ilustrasi pergaulan bebas (m.tribunnews.com)

Ilustrasi (m.tribunnews.com)

WONOGIRI – Kasus pelecehan dan penyerangan seksual lagi-lagi terjadi di wilayah Wonogiri. Kali ini yang menjadi korbannya adalah seoprang siswi SD yang menjadi korban seorang pemuda pengangguran.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal ini terjadi di Kecamatan Giritontro, Senin (15/10/2012) dan menimpa seorang gadis sebut saja Mawar, 13, warga Desa Tlogosari, Giritontro. Hingga sampai saat ini Mawar masih duduk di kelas IV sekolah dasar tidak berani lagi pergi ke sekolah setelah peristiwa tersebut.

Ekspedisi Mudik 2024

Kadus Tlogosari, Suharno mengatakan kasus ini sudah ditangani pihak berwajib, sementara pelaku, SR, 26, masih dalam pengejaran pihak berwajib. Suharno menceritakan kejadian tersebut terjadi hampir sepekan lalu sekitar pukul 14.00 WIB. Dia menuturkan peristiwa bermula saat Mawar bermain di rumah SR. “Rumah mereka berdampingan jadi korban sudah terbiasa bermain di rumah pelaku,” ujarnya.

Dia mengatakan semula Mawar dipanggil SR untuk memijat dan menginjak-injak tubuh SR. “Saat itu di rumah pelaku sepi tak ada orang lalu Mawar diajak kekamar untuk menginjak-injak tubuhnya di kasur,” ujarnya. Suharno menambahkan saat itu pelaku sudah merencanakan matang, sesampainya di dalam kamar langsung melucuti pakaian korban dan saat itu korban sempat berontak minta tolong.

“Saat itu tak ada orang karena semua warga sibuk di sawah termasuk ibu korban sehingga dengan leluasa pelaku menyetubuhi korban hingga berdarah alat kelaminya,” ujarnya. Dia menambahkan setelah puas menuntaskan hawa nafsunya, pelaku membiarkan Mawar pulang dengan jalan tertatih-tatih.

Suharno mengatakan pelaku sering melakukan serangan seksual terhadap warga sekitar dan saat ini istrinya sudah menuntut untuk cerai. Dia menambahkan saat kejadian berlangsung pelaku masih di rumah. Dia menambahkan sejak dua hari terakhir pelaku menghilang dari rumahnya. Mawar saat ditemui Solopos.com mengatakan saat kejadian dirinya ketakutan karena diancam. Dia menambahkan setelah kejadian dirinya langsung lari ke sawah sambil menangis menyusul ibunya.

Ibu korban, ST, kepada Solopos.com mengatakan saat aanaknya menceritakan kejadian tersebut dia langsung melapor ke ketua RT dan Kadus setempat. “Saya memang orang tidak punya, ini anak saya satu-satunya, dia sudah tidak punya ayah tetapi kenapa masih ada orang semena-mena terhadap keluarga saya dan saya menyayangkan pelaku itu masih saudara saya,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya