SOLOPOS.COM - Lembaran mata uang rupiah tahun emisi 2016 diperlihatkan di Manado, Sulawesi Utara, Senin (19/12/2016).(JIBI/Solopos/Antara/Adwit B Pramono)

Setiap tahun kebutuhan uang di Soloraya untuk Lebaran meningkat.

Solopos.com, SOLO — Bank Indonesia (BI) Solo menyiapkan dana sekitar Rp4 triliun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama Ramadan dan Lebaran 2017. Channel terus ditambah dan proses distribusi terus diperbaiki untuk memberi layanan terbaik ke masyarakat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Deputi Kepala Perwakilan BI Solo Bidang Advisori dan Pengembangan Ekonomi Daerah, Taufik Amrozy, menyampaikan kebutuhan uang saat Ramadan dan Lebaran terus meningkat dari tahun ke tahun. Kenaikan ini pun dinilai wajar karena menjelang perayaan hari keagamaan, kebutuhan masyarakat dipastikan meningkat.

Pada 2013, kebutuhan uang masyarakat di Soloraya sekitar Rp2,2 triliun. Kemudian naik menjadi Rp2,9 triliun di tahun berikutnya dan menjadi Rp3,805 triliun atau naik hingga 30%. Tahun lalu ada kenaikan kebutuhan uang tapi tidak signifikan, yakni hanya 0,45% atau hanya Rp3,822 triliun.

“Tahun ini kami prediksi kenaikan hanya sekitar 5% menjadi sekitar Rp4 triliun untuk seluruh pecahan. Uang pun telah disiapkan sejak beberapa waktu lalu dengan meminta pengiriman uang emisi terbaru dan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat karena rata-rata kebutuhan kas Rp5 triliun-Rp5,2 triliun per bulan,” ungkap Taufik saat ditemui wartawan di Gedung BI Solo, Rabu (11/5/2017).

Kenaikan jumlah ini disesuaikan dengan kebutuhan perbankan yang tahun ini kembali digandeng untuk mendistribusikan pecahan uang baru menjelang Lebaran. Inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan peningkatan konsumsi masyarakat menjadi alasan adanya kenaikan ini.

Taufik menjelaskan secara umum penyaluran uang pecahan baru ini tidak berbeda dengan tahun sebelumnya, yakni dilakukan di Kantor BI Solo dan juga di kantor cabang perbankan supaya antrean tidak menumpuk. Apalagi perbankan juga memiliki tugas pengedaran atau layanan uang ke masyarakat.

“Sudah ada komitmen dari perbankan untuk mendukung kegiatan tahunan ini. Penyempurnaan layanan terus dilakukan dari tahun ke tahun, salah satunya adalah meminta perbankan untuk menyerahkan daftar kantor cabang yang bisa digunakan untuk penukaran supaya memberi kepastian ke masyarakat,” ujarnya.

Menurut Taufik, tahun lalu ada beberapa keluhan dari masyarakat terhadap bank tertentu yang ternyata tidak melaksanakan penukaran dengan maksimal. Data tersebut nantinya akan dipublikasikan ke masyarakat.

Langkah kedua yang dilakukan adalah menambah bank yang digandeng untuk melakukan layanan penukaran bersama yang menurut rencana diadakan di Benteng Vastenburg.

Tahun lalu hanya empat perbankan yang digandeng, yakni BNI, BRI, Bank Mandiri, dan Bank Jateng yang memiliki layanan kas keliling. Namun tahun ini, hampir seluruh perbankan akan diajak membuka layanan penukaran bersama.

“Nanti tidak hanya melayani penukaran tapi juga dibuka outlet mengenai layanan sistem informasi debitur (SID) yang sifatnya konsultasi dan juga klinik KUR [kredit usaha rakyat] bagi yang ingin mengajukan kredit,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya